Jadikan hari-harimu lebih berarti dan syukuri setiap momen yang dilalui agar tidak terjadi kasus mengerikan di mana dirimu atau temanmu dengan terpaksa menjadi santapanmu sendiri. Yap, ada kalanya seorang manusia dengan terpaksa memakan mayat temannya sendiri, sedangkan sisanya melakukan kanibalisme karena mengalami kelainan. Silakan baca kasus kanibalisme yang pernah tercatat ini, setelah membacanya, saya pastikan kamu akan bersyukur karena tidak mengalami kengerian seperti yang dialami oleh orang-orang ini.
Kasus Kanibalisme Stella Maris College Rugby Team – Uruguay
Pada tahun 1972 ada sebuah tim rugby kampus di Uruguay yang melakukan perjalanan udara untuk berkunjung ke Santiago, Chile. Mereka bermaksud melakukan pertandingan persahabatan dengan tim lainnya yang ada di Chile. Tapi keinginan itu tidak terlaksana karena pesawat yang mereka tumpangi jatuh di daerah puncak pegunungan di perbatasan antara Chile dan Argentina. Pesawat mengalami turbulensi karena cuaca buruk, belum lagi si pilot melakukan kesalahan dalam menerbangkan pesawat sehingga kecelakaan buruk ini sampai terjadi. Alhasil, banyak sekali korban berjatuhan. Karena daerah ini sangat terpencil, tim pencari mengalami kesulitan untuk menemukan lokasi. Mereka pun harus terdampar di daerah itu hingga 2 bulan lamanya dan dengan terpaksa harus memakan daging dari mayat temannya yang lebih dulu meninggal.
Kasus Kanibalisme Suku-Suku di Kepulauan Karibia
Di abad ke 15 ketika Christophorus Colombus melakukan pelayaran untuk menemukan dunia baru, mereka tiba di kepulauan Karibia dan bertemu dengan penduduk asli kepulauan tersebut yang mengerikan. Colombus bercerita bahwa bahwa penduduk asli kepulauan Karibia adalah kanibal. Penduduk asli kepulauan Karibia di masa kini tersebar di sekitar Argentina, Paraguay, dan Brazilia. Nenek moyang bangsa-bangsa ini sangat gemar menyantap daging manusia khususnya mayat musuh yang terbunuh dalam perang antar suku. Menurut cerita, kebiasaan menyantap daging manusia ini masih dilakukan hingga abad ke 17. Tapi semenjak bangsa Eropa masuk ke benua Amerika, berangsur-angsur kebiasaan ini ditinggalkan.
Kanibalisme bangsa asli Amerika bermula sejak 1300 Tahun lalu ketika bangsa Indian dan Aztec melakukan ini sebagai ritual keagamaannya. Dalam praktek keagamaan mereka, manusia yang dikorbankan pada mulanya hanya musuh atau tawanan perang tapi berlanjut ke anggota suku sendiri sebagai hukuman karena telah melakukan pelanggaran berat yang dikategorikan sebagai kejahatan.
Jeffrey Dahmer
Jangan biarkan anak-anak bergaul dengan orang gak karuan, jauhkan juga mereka dari pengaruh media yang buruk. Lihat saja ulah Jeffrey Dahmer, seorang pria kelahiran tahun 1960 yang tinggal di Amerika Serikat. Pada mulanya Jeffrey adalah pria normal dengan masa kecil yang bahagia. Tapi dalam perkembangannya Jeffrey kecil sering melakukan kebiasaan aneh, salah satunya adalah memutilasi bangkai binatang. Jika sepulang sekolah ia menemukan bangkai kucing yang mati tertabrak mobil, ia akan segera memutilasi bangkai itu menjadi beberapa bagian. Tak hanya itu, menginjak usia remaja kepribadian Jeffrey berubah 180 derajat. Ia berubah menjadi seorang pemabuk berat dan sering mengencani laki-laki. Yah betul, Jeffrey adalah seorang pecinta sesama jenis alias homo. Kebejatannya semakin menjadi-jadi tatkala ia sukses membunuh beberapa orang teman kencannya. Tak sebatas dibunuh, orang-orang itu ada yang sampai dimutilasi kemudian dagingnya ia makan sendiri. Menurut catatan kepolisian, Jeffrey diperkirakan sudah membunuh dan memutilasi 16 orang.
Armin Meiwes
Armin Meiwes adalah contoh manusia dengan pikiran yang tidak waras. Apa yang dilakukannya membuat orang bergeleng kepala dan ngeri. Apa yang dilakukan oleh Meiwes pada tanggal 9 Maret 2001 sangat mengerikan. Kala itu Meiwes mengajak tidur seorang pria psikopat lainnya yang sepertinya setuju untuk dibunuh oleh Meiwes. Pria itu bernama Brandes dan pada tahun 2001 lalu ia tidur sekasur bersama Meiwes. Sebelum tidur Brandes diminta untuk menenggak 20 pil tidur dan kemudian setuju jika penisnya dipotong. Potongan penis itu kemudian digoreng dan dikonsumsi berdua bersama Meiwes. Di pagi hari, tiba saatnya bagi Meiwes untuk menghabisi Brandes. Ia kemudian mengambil pisau dapur dan menancapkannya berkali-kali ke leher Brandes.
Saat Brandes sudah tewas, Meiwes kemudian memutilasi mayatnya dan menyimpannya di dapalam freezer. Setelah berlalu beberapa minggu, Meiwes mengeluarkan sekira 20 kg dari daging itu lalu memasaknya sedikit demi sedikit menggunakan minyak zaitun dan bawang putih. Meiwes masih ingat betapa ia menikmati menggigit potongan demi potongan mayat Brandes. Menurutnya, cara itu membuatnya semakin dekat dengan sosok Brandes. Ia menikmati daging Brandes dengan ditemani sebotol anggur dan sebatang lilin.
Albert Fish
Albert Fish menjadi kanibal karena kelainan yang dimilikinya. Selama hidupnya ia telah membunuh lebih dari lima belas orang anak-anak. Tapi ia tak dituntut untuk kelima belas korbannya itu, ia malah diadili untuk dua kasus pembunuhan saja. Korban terakhir yang dibunuh oleh Albert Fish adalah seorang anak berusia 10 tahun yang bernama Grace Budd. Anak ini ia bunuh kemudian mayatnya dimutilasi dan dimasak dalam tungku bersama potongan bawang dan wortel. Setelah selesai lantas masakan itu dikirimkan ke ibu si korban disertai selembar kertas bertuliskan “Ini adalah keledai kecilmu yang telah dipangang di dalam tungku.”
Andrei Chikatilo
Ternyata ada juga psikopat berotak saraf dari Rusia. Orang ini bernama Andrei Chikatilo yang sudah membunuh 53 orang korban di tahun 1978. Korban-korban Chikatilo biasanya dimutilasi dengan cara digigit. Rupa-rupanya chikatilo menderita kelainan psikologis dan menjadi berbahaya karena ia percaya bahwa adiknya menjadi korban penculikan di tahun 30an ketika Ukraina dilanda bencana kelaparan.
Issei Sagawa
Issei Sagawa termasuk orang dari keluarga kaya karena bisa menempuh pendidikan di Jerman. Ketika itu ia melihat seorang mahasiswi Jerman yang bernama Renee Hartevelt. Melihat wanita ini Issei langsung jatuh cinta dan tak tahan untuk terus memikirkannya. Bagi Issei, Renee adalah sosok wanita yang sangat sempurna karena memiliki kulit putih, hidung mancung dan rambut pirang. Tak hanya itu, Renee juga sangat pandai karena menguasai 3 bahasa dengan lancar. Dengan melihat itu semua semakin membuat Issei menggebu untuk lebih mendekati Renee dengan alasan kursus bahasa asing. Renee pun akhirnya setuju dan diundang datang ke tempat Issei. Tapi di situ Renee malah dibunuh oleh Issei dan mayatnya dimakan. Menurut Issei ia begitu memuja Renee hingga ingin agar wujudnya terus bersama dirinya dengan cara memakannya.