Masih Ingatkah Kamu dengan Para Pahlawan Reformasi Ini ??

Indonesia beberapa kali mengalami pergantian rezim, salah satu yang masih bisa saya ingat adalah turunnya rezim pak Harto di tahun 1998. Ketika itu saya masih berusia belasan tahun dan ingat betul betapa hari-hari di bulan Mei tahun 1998 menjadi saat yang cukup mendebarkan, khususnya bagi kakak-kakak mahasiswa yang kala itu menggalang kekuatan di Jakarta untuk melengserkan rezim pemerintahan pak Harto. Kejadian ini menimbulkan korban jiwa di pihak mahasiswa, sebanyak 4 mahasiswa trisakti dinyatakan gugur sebagai pahlawan reformasi. Tak terasa kejadian ini telah berlangsung 18 tahun yang lalu dan semua yang telah diperjuangkan itu membuahkan hasil karena saat ini kita hidup di era reformasi.

Pada saat itu mahasiswa Indonesia berkumpul di depan Gedung MPR/DPR untuk mengambil alih gedung tersebut tapi sayang upaya mereka dihadang oleh satuan-satuan aparat yang berjaga di gedung itu. Karena masing-masing pihak mempertahankan pendiriannya akhirnya terjadilah bentrok yang berakhir dengan penembakan menggunakan peluru tajam oleh pihak aparat. Tercatat 4 mahasiswa trisakti pun tewas di tempat. Siapa saja para pahlawan reformasi yang sudah dengan begitu berani mengorbankan jiwa mereka agar Indonesia tidak terus dikuasai oleh rezim yang menyebabkan kehidupan rakyat tersiksa, khususnya dengan krisis ekonomi kala itu yang sudah demikian parahnya. Mari kita kenali satu persatu para pahlawan reformasi ini, kemudian kita kenang jasa-jasanya.

Pahlawan Reformasi Hafidin Royan, Korban Tragedi Trisakti – Mahasiswa Teknik Sipil

Pahlawan Reformasi Hafidin Royan

Seorang pun tak pernah berpikir jika perjuangan yang melelahkan itu akan menimbulkan korban jiwa. Baik keluarga maupun sahabat dari Hafidin Royan tak menyangka jika remaja tampan kelahiran Bandung 28 September 1976 itu akan menemui ajal dengan begitu mengenaskan. Hafidin Royan dikenal sebagai seseorang dengan kepribadian yang lembut serta murah senyum. Tapi semua itu tak bisa menghindarkannya dari sebuah peluru tajam yang kemudian bersarang di bagian kepalanya.

Tak hanya tubuh kakunya yang kini berkalang tanah, cita-citanya untuk menjadi seorang sarjana teknik sipil pun harus terkubur bersama tubuhnya. Karena rasa cinta dan sayang yang begitu besar dari pihak keluarga, hingga saat ini kondisi kamar Hafidin Royan belum berubah seperti ketika ia tinggalkan untuk terakhir kalinya pada 18 tahun yang lalu.

Pahlawan Reformasi Elang Mulia Lesmana, Korban Tragedi Trisakti – Mahasiwa Arsitektur

Pahlawan Reformasi Elang Mulia Lesmana

Sebagai seorang mahasiswa, tentu saat menjalani studi Elang masih berusia belia. Banyak orang berkomentar bahwa ia adalah sosok pemuda yang ganteng dan dikenal dengan otak yang cemerlang. Tapi sekali lagi masa-masa indah di bangku kuliah itu harus berakhir di hari yang naas pada hari itu. Tercatat bagian dada Elang Mulia tertembus peluru tajam hingga pria yang dilahirkan tanggal 5 Juli 1978 ini harus mengakhiri hidupnya.

Ketika itu Elang tak bisa berlari untuk menyelamatkan diri saat aparat yang terdiri dari TNI dan polri secara membabi buta menembaki mereka yang bermaksud untuk melarikan diri ke arah senayan. Dan hal tidak diinginkan pun terjadi di mana jantung Elang Mulia seketika langsung robek dan barang-barang yang ada di dalam tas miliknya hancur berhamburan.

Kematian memang tak bisa dielakkan tapi cara kematian itulah yang begitu tragis dan harus menimpa Elang Mulia. Menurut teman-temannya, Elang masih sempat berkumpul bersama teman-temannya pada malam hari sebelum ia tewas untuk menuntaskan tugas kelompok. Kemudian esok harinya ia bergabung bersama mahasiswa lainnya untuk berdemonstrasi.

Pahlawan Reformasi Heri Hertanto, Korban Tragedi Trisakti – Mahasiwa Teknik Mesin

Pahlawan Reformasi Heri Hertanto

Orang-orang mengenal Heri Hertanto sebagai mahasiwa yang aktif dalam berbagai perkumpulan di universitas Trisakti. Saking sibuknya, Heri tak pernah mengomentari hal apapun terkait perkembangan kondisi politik di Indonesia. Tapi rupanya Heri adalah orang yang bersolidaritas tinggi sehingga memutuskan untuk ikut turun ke jalan membela kepentingan rakyat.

Sebelumnya yang ia lakukan hanya belajar dengan tekun di Jurusan Teknik Mesin dan bercita-cita untuk memiliki bengkel sendiri di masa depan. Tapi takdir tak bisa dipungkiri ketika ia tiba-tiba jatuh tersungkur karena dihajar peluru yang dimuntahkan oleh aparat. Heri pun menjadi korban insiden trisakti di Jakarta. Seandainya Heri menuruti keinginan teman-temannya untuk pulang sebelum insiden itu meletus, mungkin ia masih hadir bersama kita hari ini. Tapi memang takdir berkata lain karena segala sesuatu sudah digariskan oleh-Nya.

Pahlawan Reformasi Hendriawan Sie, Korban Tragedi Trisakti – Mahasiswa Jurusan Ekonomi

Pahlawan Reformasi Hendriawan Sie

Hendrawan Sie adalah korban tragedi Trisakti yang masih sangat muda ketika ia harus tewas di tahun 1998. Ia adalah seorang pemuda kelahiran Balikpapan yang lahir pada tanggal 3 Maret 1978. Ia tercatat sebagai mahasiswa terakhir dari Trisakti yang tewas untuk menjadi pahlawan. Pada saat ia sedang berdiri, sebuah peluru bersarang tepat di bagian leher dan membuatnya terjatuh seketika. Banyak pihak menyesalkan kenapa aparat harus bertindak brutal seperti itu padahal saat itu mahasiswa-mahasiswa trisakti pada umumnya masih terkonsentrasi di daerah kampusnya sendiri.

Hendrawan yang harus pergi membuat kedua orang tuanya bersedih dan demikian terpukul karena Hendrawan adalah anak satu-satunya yang mereka miliki. Bahkan menurut teman-temannya saat peluru sudah menembus lehernya, Hendrawan masih tersadar dan berulangkali memanggil-manggil nama ibunya dengan harapan sang ibu akan berada di situ untuk kemudian ia peluk untuk terakhir kalinya.

Tapi segala hal tidak terlepas dari ketentuan tuhan dan akhirnya Hendrawan harus tewas dalam usia yang terbilang masih sangat muda, 20 tahun. Semua orang menyesali kenapa peristiwa ini harus terjadi.

Kini tragedi Trisakti telah berlalu selama 18 tahun tapi penyelesaian kasus ini belum menunjukkan titik terang yang jelas. Seakan-akan pemerintah terdiam membisu dan tak berbuat apa-apa. Mereka yang telah gugur akan selalu dikenang jasa-jasanya namun kiranya kebenaran harus tetap ditegakkan dan para pelaku penembakan harus diseret kemeja pengadilan untuk mendapatkan sanksi seperti yang seharusnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × one =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.