Mencoba Mengenali Jenis-Jenis Hujan. Ada yang sudah tahu belum??

Hujan adalah karunia dari yang maha kuasa, dengan adanya hujan, tanaman dan pepohonan bisa tumbuh subur dan memberi karunia yang luar biasa untuk makhluk hidup. Hujan tidak turun begitu saja tetapi ada prosesnya. Proses terjadinya hujan ini bahkan dijelaskan juga dalam kitab suci Al-qur’an. Di sini dikatakan bahwa hujan terjadi karena kehendak yang maha kuasa, jatuh ke bumi secara merata untuk menghidupkan keadaan Bumi yang sebelumnya kering kerontang dan akhirnya dengan hujan banyak tumbuh dan berkembang biak makhluk hidup di bumi ini. Tapi sudahkah kamu tahu jenis-jenis hujan dan bagaimana penjelasannya? Kalau belum kamu gak usah beranjak jauh deh, mari saya bantu memberi penjelasan hingga kamu paham. Dengan memahami alur terjadinya hujan, kita akan lebih mensyukuri nikmat yang diberikan tuhan. Ya udah deh kita mulai aja pembahasannya. Biar gak bosen kamu boleh duduk yang santai sambil melototin layar komputer kamu. Jangan lupa dong snack sama teh botolnya disimpan di samping keyboard biar suasananya super santai.

Jenis-jenis Hujan

Berdasarkan proses terbentuknya hujan, maka kita bisa membedakannya menjadi empat jenis yaitu hujan buatan, hujan frontal, hujan konveksi, dan hujan orografis. Pada dasarnya hujan merupakan kumpulan butir-butir air yang berkumpul di angkasa dan memiliki diameter antara 0,014 mm sampai 0,035 mm, karena ukurannya yang kecil inilah butir hujan bisa melayang dan membentuk awan yang mengandung hujan. Nah, bila butir-butir ini sudah berkumpul banyak dan memiliki berat yang signifikan maka dengan sendirinya akan jatuh ke bumi sebagai hujan.

HUJAN OROGRAFIS

Terbentuknya hujan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor topografi. Uap air yang naik dan bergerak melewati gunung, naik ke lereng dan kemudian terus naik ke atas karena dibawa angin. Uap-uap ini lantas mengembun dan mengalami kondensasi sehingga berakumulasi dan membentuk titik-ttik air yang menjadi awan. Karena titik-titik air ini jumlahnya semakin banyak, akhirnya akan menghasilkan hujan di lereng yang menghadap ke arah di mana angin itu datang. Tanpa henti angin akan terus bertiup naik ke puncak lalu turun ke lereng. Tapi sayang sekali tak ada uap air yang terbawa oleh angin ini. Maka dari itu di bagian lereng yang membelakangi hujan sama sekali tidak mendapat hujan. Lereng yang berlawanan dengan arah datangnya angin ini disebut daerah bayang-bayang hujan.

HUJAN KONVEKSI

Kita beranjak ke jenis hujan berikutnya, namanya hujan konveksi. Hujan konveksi terjadi di siang hari saat udara sedang panas. Pada kondisi ini suhu udara di permukaan tanah sangat tinggi dan mengakibatkan uap air naik ke atas secara vertical dan prosesnya terjadi sangat cepat. Uap air yang naik ke atas kemudian berubah menjadi dingin dan menjadi titik air kemudian turun sebagai hujan. Bila hujan konveksi terjadi, bersiap-siaplah untuk mencari perlindungan karena biasanya terjadi dengan begitu deras tapi wilayah penyebarannya sangat sempit.

HUJAN FRONTAL

Saat hujan frontal turun, terjadi perbedaan massa udara dan suhu yang dibatasi oleh dua permukaan. Awal dari hujan frontal muncul ketika udara yang lebih hangat berubah menjadi semakin ringan dan memiliki kebiasaan untuk ada di atas udara yang lebih hangat. Udara yang hangat diangkat ke atas oleh udara dingin. Saat pendinginan terjadi akan tercipta titik-titik air. Di saat titik-titik air itu berubah semakin jenuh maka ia akan turun ke bumi sebagai hujan frontal. Secara umum hujan frontal terjadi di daerah sub tropis karena di wilayah ini pergerakan udara bertekanan tinggi bertemu dengan udara bertekanan rendah di zona tertentu.

HUJAN BUATAN

Jenis hujan yang satu ini pasti sudah pada tahu ya. Biasanya hujan ini dibuat dengan cara menebarkan kristal garam ke awan menggunakan pesawat terbang. Bahan kimia yang dipakai sebagai campuran garam pembentuk hujan adalah Argentium Iodida dan bahan pendingin mirip es untuk mengakselerasi pembentukan awan dan proses-prosesnya. Hujan buatan dibuat saat terjadi kemarau panjang, untuk mengatasi kebakaran hutan dan lain-lain.

————————————————

Selain jenis-jenis hujan di atas, hujan juga dibedakan ke dalam 4 bagian, dibedakan menurut proses pembentukannya yaitu Hujan Asam, Hujan Rintik-Rintik, Hujan Salju, dan Hujan Es.

Hujan Es

Orang-orang menamakan hujan ini dengan sebutan Hujan batu karena turun disertai butir-butir es yang keras. Butiran es terbentuk ketika uap air yang banyak naik ke atas hingga mencapai lapisan udara tertinggi kemudian suhu udara turun sampai 0 derajat celcius sampai berubah menjadi Kristal-kristal es lalu jatuh ke bumi menjadi hujan es. Banyak dari bongkahan es ini mencair sebelum menyentuh permukaan bumi. Karena itu turunnya hujan es selalu diselingi dengan turunnya hujan lebat di siang hari. Hanya saja hujan es terjadi sebentar saja.

Hujan Salju

Di belahan bumi lain ada yang namanya hujan salju. Salju adalah tumpukan Kristal es halus yang terbentuk ketika uap air yang jatuh ke bumi mengalami pendinginan hingga di bawah titik 0 derajat celcius. Kristal-kristal es ini jatuh ke bumi tapi tidak mengalami pencairan karena suhu permukaan bumi juga sama dinginnya. Umumnya suhu bumi yang menyebabkan Kristal es halus ini tidak mencair ada di kisaran 5 derajat celcius. Mengenali jenis-jenis hujan sangat penting karena selalu ada efek tertentu yang diakibatkan oleh hujan. Di Indonesia, hujan salju bisa ditemukan di propinsi Papua yaitu di Puncak Gunung Jayawijaya. Bisa terjadi di sini karena puncak jayawijaya tingginya melebihi 4500 meter.

Hujan Rintik-Rintik

Hujan jenis ini terjadi karena butir-butir air hujan yang terbentuk di awan sangat kecil. Rata-rata ukurannya hanya 0,2 – 0,5 mm. Hujan rintik-rintik turun dari lapisan awan yang letaknya tak begitu jauh dengan permukaan bumi.

Hujan Asam

Hujan asam terbentuk karena polusi atau pencemaran udara yang disebabkan oleh asap pabrik di negara-negara Industri seperti Eropa dan Amerika Serikat. Hujan asam memiliki kadar asam mengendap yang terbilang tinggi yang bisa menimbulkan kerusakan lingkungan. Kalau sampai terjadi, hujan asam akan menyebabkan rusaknya lingkungan dan biota yang ada di dalamnya. Di negara-negara eropa, hujan asam telah membunuh banyak ikan di danau-danau dan sungai setempat. Maka dari itu kita sudah seharusnya mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh industri.

Sesudah mempelajari jenis-jenis Hujan di atas, matamu akan terbuka untuk semakin bijak terhadap lingkungan. Dengan tidak mencemari lingkungan, khususnya sumber daya air, kita akan mendapat hujan yang tidak berpotensi menghancurkan lingkungan. Jadi pendeknya apa yang kita berikan pada alam akan dikembalikan lagi pada kita. Alam tidak bisa disalahkan karena mempunyai siklus tersendiri yang membuatnya memperbaiki diri jika terjadi kerusakan. Nah jika kita melakukan sesuatu yang merusak siklus ini, siap-siaplah untuk merasakan efek kerusakan yang mungkin kita rasakan.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × 2 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.