Filosofi Shodaqoh

5 Filosofi Shodaqoh yang Membuat Kamu Lebih Bahagia

Filosofi shodaqoh memberikan kita pelajaran unik bahwa setiap hal yang kita punya, bukanlah sesungguhnya punya kita. Maksudnya? Ya, semua keluarga, sahabat, kekasih, sampai harta benda, itu bukan milik kita. Melainkah hanyalah titipan dari Tuhan untuk kita, yang setiap saat bisa saja pergi tanpa seizin kita. Kita hanya bertugas untuk menjaga dan merawatnya sebaik-baiknya, sepenuh hati kita.

Dalam konteks ini, shodaqoh merupakan aktivitas yang menyehatkan. Kenapa? Karena kita belajar untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Sang Pemilik Alam Semesta, dan merelakan setiap hal yang pergi untuk pergi. Shodaqoh dalam kehidupan sekarang tentu akan sedikit bertolak belakang, sebab masih banyak orang yang enggan menyisihkan harta bendanya untuk diberikan kepada orang lain, dengan alasan karena mereka sudah susah payah mendapatkannya.

Hal ini tentu sangat menyedihkan, sebab pada dasarnya filosofi shodaqoh memberikan banyak keuntung baik dari segi spiritual maupun realita kehidupan kita saat ini. Shodaqoh memang bukan soal harta, shodaqoh bisa diberikan lewat senyum manis nan hangat kita kepada orang-orang yang kita temui. Namun dalam hal ini, kita akan membahasnya dari segi harta benda.

Nah, kira-kira apa saja yang mencerminkan filosofi shodaqoh dan hal apa saja yang dapat kita pelajari darinya? Langsung simak aja yuk!

1. Filosofi shodaqoh: untuk hal kebaikan, gunakanlah otak kanan

Filosofi Shodaqoh
Filosofi Shodaqoh via images.google.com

Salah seorang blogger menyebutkan, bahwa sedekah = shodaqoh = sidiq = benar = right = kanan. Maka gunakanlah otak kanan untuk bersedekah. Sebab, kalau menggunakan otak kiri, maka kita akan semakin memikirkan dan memikirkan, ujung-ujungnya malah tidak jadi sedekah. Sebab bagaimanapun juga, sedekah tidak akan membuat pelakunya menjadi miskin, justru sebaliknya, Tuhan akan menggantinya berlipat ganda.

2. Shodaqoh melatih kita berbuat ikhlas tanpa berpikir panjang

Filosofi Shodaqoh
Filosofi Shodaqoh via images.google.com

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, banyak mikir untuk bersedekah justru memperbesar kemungkinan kita untuk tidak jadi bersedekah. Kita takut miskin, takut kalau tidak bisa balik, dan rasa takut yang lain. Pada dasarnya, bersedekah hanya butuh konsistensi. Rasa ikhlas akan mengikuti seiring dengan konsistensi kita dalam bersedekah. Maka, berlatihlah ikhlas dengan bersedekah.

3. Sedekah sambil berharap? Tentu boleh, asalkan…

Filosofi Shodaqoh
Filosofi Shodaqoh via images.google.com

Tidak ada yang melarang kalau kita bersedekah sambil mengharapkan sesuatu, menjadi kaya misalnya. Hal ini justru dianjurkan oleh Nabi. Namun, tujuan kita berharap itulah yang penting. Kita hanya boleh berharap pada Tuhan, bukan manusia atau makhluk lainnya. Maka, bersedekahlah sambil berharap pada Tuhan, dan akan ada dua pahala yang didapat. Yakni pahala bersedekah, dan pahala berharap.

4. Sedekah sambil terang-terangan? Apakah boleh?

Filosofi Shodaqoh
Filosofi Shodaqoh via images.google.com

Sahabat Nabi di zamannya pernah melakukan sedekah secara terang-terangan. Setelah ditelisik, ternyata niat dan tujuannya sangat mulia, yakni memberi contoh kepada umat yang lain agar ikut bersedekah. Nah, karena itulah, kita dianjurkan untuk saling memberi contoh, bukan pamer. Bedakan antara memberi contoh dan pamer ya. Niatkan hanya untuk beribadah kepada-Nya.

5. Sedekah itu menyehatkan

Filosofi Shodaqoh
Filosofi Shodaqoh via images.google.com

Percaya atau tidak? Bahwa sedekah ternyata bisa menyehatkan? Hal ini benar. Menurut studi kesehatan, saat seorang melakukan sedekah, maka dalam tubuhnya akan terjadi peningkatan hormon endorphin yang akan membuat dirinya merasa lebih bahagia. Selain itu, sedekah juga akan meningkatkan energi positif dalam otak, sekaligus melibas seluruh energi negatif dalam otak pula.

Itulah tadi sederet hal yang bisa kita dapatkan hikmahnya dari aktivitas shodaqoh. Tentu saja, kita harus membiasakan terlebih dahulu, sebelum nantinya jadi kebiasaan dan mampu memberi kita ketenangan dalam menjalani hidup yang rumit dan berlika-liku. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × 4 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.