Dunia tak pernah sama ada banyak Hal Konyol Yang Bikin Ketawa, di mana-mana terjadi perubahan. Manusia sendiri tak pernah ingin hidup dengan cara yang sama. Tak perlu heran jika di sana-sini muncul sekolahan, orang-otang mengirim anaknya ke sekolah agar pintar dan nanti tidak kesulitan mencari uang. Zaman ini juga zaman modern di mana segalanya bisa beres hanya dengan menekan tombol. Betulan, dengan menekan tombol supir angkot bakal ngeuh kalo kamu mau berhenti dan turun dari angkot. Dengan mencet tombol waktu bertamu, si empu rumah bakal nongol liatin siapa yang datang. Keren kan?
Kalau kamu anggap kejadian itu biasa, itu memang biasa, tapi bisa juga luar biasa buat si kabayan yang aslinya tinggal di kampung. Segala kemajuan yang saat ini kamu lihat adalah hasil dari pengembangan teknologi tak kenal henti. Satu demi satu percobaan terus dilakukan, tak mengenal lelah hingga para penemu itu berjasa besar menghidupkan planet bumi menjadi lebih gemerlap bercahaya ketimbang sebelumnya.
Kini para astronot yang pergi ke luar angkasa akan takjub menyaksikan pemandagan di bumi yang begitu indah dengan kerlap-kerlip cahaya lampu yang temaram. Hasilnya, para astronot itu jadi gak betah tinggal di angkasa dan pengen cepet-cepet tinggal di bumi. Lantas bagaimana dengan kalian yang tinggal di bumi, malah terbalik pengen pergi ke luar angkasa. Betul kan? Jadi pengen ketawa kalau berpikir tentang masalah seperti ini.
Penduduk Bumi Membenci Hari Senin
Orang-orang sangat konyol karena kebanyakan membenci hari senin. Karena keenakan berlibur atau menghabiskan weekend bersama orang tersayang, mereka jadi lupa waktu dan mengeluhkan hari senin yang bikin mereka kembali berkutat dengan kesibukan. Arrggghhh, dari hari senin ke hari senin berikutnya seperti cepat sekali berlalu, duit gajian pun tak terasa sudah menguap tak bersisa. Tongpes deh akhirnya, tanggal tua sudah datang dan kamu berharap agar bulan baru segera tiba sambil nunggu gajian.
Orang-Orang Diperbudak Siaran Televisi
Tak pernah terjadi sebelumnya di mana begitu banyak orang menghabiskan berjam-jam untuk menonton siaran televise. Beberapa abad yang sudah lewat sudah pasti orang-orang sibuk mengurusi pekerjaannya dan tak punya waktu untuk dibuang. Jangan heran kalau kita mendengar bahwa nenek moyang kita fisiknya besar-besar dan berotot. Itu karena segala aktivitas harus dilakukan manual tanpa bantuan teknologi.
Beda banget kan dengan sekarang. Jam 9 pagi atau jam 3 sore adalah waktu di mana para ibu manco di depan televise untuk nonton telenovela sampai maghrib. Hasilnya anak gak keurus dan suami pulang marah-marah karena belum dibikinin masakan. Idih kok gitu banget yah.
Orang Kaya Dimanja Orang Miskin
Zaman dulu orang miskin tinggal di desa-desa dan mengandalkan penghidupan mereka dari bertani. Tak banyak yang mereka butuhkan hingga hidup pun terasa damai dan tenteram. Sekarang beda jauh tuh, orang –orang desa pergi ke kota untuk mencari pekerjaan hingga otomatis menjadi budak orang kaya yang setiap saat meminta dimanjakan dengan membayar orang-orang miskin. Jadilah orang miskin komunitas lemah tak berdaya yang hidup demi menyenangkan tuan-tuan mereka. Hanya dengan uang, semua urusan akan licin dan kenyamanan hidup bisa kamu dapatkan.
Kita Hidup dalam Teknologi Yang Terus Berevolusi
Pernah mendengar kata evolusi? Itu loh yang pertamakali digembar-gemborkan oleh Charles Darwin dalam teori evolusinya. Menurutnya manusia itu adalah keturunan dari monyet dan berkembang menjadi makhluk berfisik lebih sempurna setelah berlalu waktu berjuta-juta tahun. Nah percaya gak kamu kalau dibilangin turunan monyet? Idih enggak dong, amit-amit.
Seperti teori evolusi, teknologi yang menyelubungi kehidupan kita semua berkembang setahap demi setahap. Bermula dari kesulitan yang dirasakan manusia hingga manusia berpikir tentang cara untuk mengatasi keterbatasan dalam hidup ini. Misalkan begini, kamu punya pacar yang tinggal di benua lain, kamu mulai berpikir untuk bisa ngobrol meski beribu-ribu mil jarak memisahkan kalian berdua. Muncullah ide untuk menciptakan telepon pertama yang terus berkembang menjadi handphone mobile yang mungil.
Kemajuan tak pernah berhenti sampai di situ. Ia akan terus disederhanakan mengingat manusia memerlukan kemudahan. Tak perlu jauh deh, hari ini kita melihat banyak smartphone dari berbegai merek yang harga jualnya ditekan semurah mungkin agar manusia di bumi bisa berkomunikasi dengan orang lain yang ia cintai.
Fast Food Justru Berbahaya
Budaya instan dan kesibukan memaksa manusia beradaptasi untuk menciptaan menu makanan siap konsumsi yang tentu masih hangat dan rasanya gak jelek-jelek amat hingga menjadi Hal Konyol Yang Bikin Ketawa. Muncullah pengusaha fast food yang terkenal dengan produk ayam gorengnya. Begitu praktis, murah dan siap dikonsumsi. Tengok saja, dengan duit sebesar 10.000 kamu sudah bisa puas makan ini itu.
Lantaran laris si pemilik usaha ini untung besar-besaran hingga mendirikan cabang di seluruh penjuru dunia. Dia menjual bisnisnya ini dengan konsep franchise yang murah dan akhirnya menjamur. Kalau satu pihak diuntungkan, pasti dong pihak lainnya ada yang rugi. Yang rugi ya justru para pelanggan itu, mereka tidak tahu bahwa selama ini mereka sedang dijajah oleh makanan yang mereka konsumsi.
Sedikit-demi sedikit tubuh mereka ditumpuki zat-zat beracun dari fast food yang dimakan. Obesitas pun menjadi bencana global yang harus diberantas. Kenapa bisa begitu? Jawabannya karena obesitas menurunkan produktivitas angkatan kerja, membuat pegawai yang lagi kerja jadi malas karena perutnya kekenyangan. Tuh kan, seperti itu tuh jadinya.
Kita Dijajah Smartphone
Hey, asyik banget nih kita jadi bisa sms-sms-an dan telpon-telponan. Kalau bukan sama doi ya siapa lagi, kita jadi hilang waktu dan lupa kerjaan. Tiap waktu main hape doang sementara tugas di kampus lupa tidak dikerjakan. Makin canggih sebuah smartphone makin besar dampak buruk yang ditibankan pada para penggunanya. Kini orang-orang jadi anti sosial dan lebih sering menyendiri di rumah.
Hutan Hancur Untuk Kepentingan Orang Berdasi
Sudah bukan gossip kalau orang berduit makin tajir saja karena bisa merusak sumber daya alam seenak perut mereka dan mendapat profit milyaran buat dompet mereka. Hari gini gak punya duit pasti sudah jadi jajahan orang kaya deh. Orang kaya tambah kaya saja sampai kepalanya botak sementara orang miskin hidupnya tambah susah dan harus mengenangkan sabuk biar gak kelaparan. Seperti tak ada toleransi, orang kaya hidup bersuka ria dan orang miskin apa adanya. Coba kamu lihat itu hutan dan gunung semuanya sudah gundul dan berubah jadi lembaran rupiah di atm para penguasa.
Nah seperti itu hal unik yang terjadi di sekeliling kita. Zaman ini semuanya serba terbalik, apa yang diangap jelek malah disukai semua orang lantaran di situ ada sebuah keuntungan yang merugikan pihak tertentu dan itulah Hal Konyol Yang Bikin Ketawa itu.