Siapa yang tidak kenal Merry Riana? Sosok perempuan yang berhasil menginspirasi kita dari kegigihan dan perjuangan hebatnya untuk mandiri secara finansial sebelum usia 30 tahun. Memang sukses tak selalu diartikan dengan banyaknya materi yang berhasil kita kumpulkan, tetapi lebih kepada bagaimana kita melibatkan Tuhan dalam setiap anak tangga perjuangan yang ingin kita tapaki. Karena kesuksesan bukan hanya dirasakan untuk kebahagiaan diri sendiri melainkan harus bisa dirasakan juga oleh orang-orang yang berada di sekitar kita. Jika kamu masih takut untuk mewujudkan mimpi sebagai langkah awal perjuanganmu, berikut ada beberapa strategi yang bisa menguatkan langkahmu :
Nyalakan Api Cita dan Hormatilah Mimpi
Ada dua faktor yang melatarbelakangi seseorang untuk bermimpi, yaitu penderitaan dan kenikmatan. Semua ini akan membuat setiap orang bergerak penuh semangat dan berani untuk bermimpi besar. Perjalanan untuk mencapai mimpi sebenarnya sangat filosofis. Ini adalah perjalanan untuk mengenali diri sendiri. Jika kamu sudah percaya dengan mimpi yang kamu ciptakan, hargailah mimpi tersebut dengan berusaha keras untuk mewujudkannya. Masalah berhasil atau tidak tak perlu risau, guys. Cause hardwork always pays off.
Pikirkan Hal-Hal yang Positif Tentang Kesuksesan untuk Membangun Mindset yang Berbeda
Pandangan skeptis tentang mimpi yang telah kita sepakati dengan diri kita sendiri merupakan hal yang wajar. Kekhawatiran akan hal-hal negatif yang mungkin terjadi seandainya kamu memilih langkah untuk mewujudkan mimpimu yang entah akan berhasil atau tidak. Sekali lagi, pertanyaan-pertanyaan itu adalah wajar. Jika kamu masih sanksi untuk mewujudkan mimpi karena takut membuang-buang waktu atau malah akan merugi. Jawabannya hanya perlu memikirkan hal positif tentang mimpi-mimpimu sebanyak-banyaknya. Gali ilmu dari orang-orang yang sudah berpengalaman agar kamu dapat membangun mindset yang berbeda dan terarah.
Kegagalan Adalah Sebuah Feedback
Sebenarnya dari mana datangnya keputus-asa-an jika bukan dari setiap kegagalan yang kita jumpai?. Karena yang terpenting bukanlah kegagalannya guys, tapi kemauan kamu untuk bangkit lagi dari kegagalan itu. Bagaimana jika kasusnya adalah sudah berkali-kali mencoba tapi selalu gagal? Mungkinkah ini kesalahan dalam menentukan passion?. Yang salah bukanlah passion yang sudah diuji coba berkali-kali, tetapi strateginya. Jika gagal dengan strategi A, cobalah dengan strategi B, jika gagal lagi ganti dengan strategi C. Karena setiap kegagalan itu merupakan feedback alias umpan balik dari setiap usahamu.
Ketakutan Ternyata Lebih Menyeramkan dari Apa yang Harus Kita Lakukan
Jika kamu terus terbayang-bayang dengan ketakutan, sebenarnya ketakutan itu adalah pikiran-pikiran negatif dari kamu yang belum nyata terjadi. Yup, berpikir rasional tentang kegagalan memang penting, tapi bukan berarti akan menjadikanmu benar-benar gagal. Hal itulah yang mendorongmu untuk memikirkan win-win solution untuk mengantisipasi calon kegagalan yang kamu takuti itu. Bertindaklah, jika gagal bangkit lagi dan belajar dari kegagalan yang sebelumnya.
Belajar Berkompetisi Tanpa Emosi
Dimanapun posisismu berada, di sana pasti akan ada saja orang yang repot-repot mengomentari dirimu. Jika memang kamu sedang merasa dalam posisi ini, jangan sedih atau marah, ini tandanya kamu sudah lebih jauh di atas mereka. Mereka yang ingin membuatmu jatuh adalah mereka yang iri dengan keberhasilanmu. Cemburu dan dengki hanya akan merusak diri sendiri. Jika kita sudah benci kepada orang lain, semua yang kita usahakan tidak lagi untuk pengembangan diri kita sendiri, tapi justru mengarahkannya kepada orang yang kita benci. Berusahalah untuk berkompetisi secara sehat, berkompetisi tanpa emosi.
Memang tidak mudah untuk membentuk kepercayaan diri yang tinggi. Namun, berusahalah sekuat yang kamu bisa. Masih ingat dengan quotes ini “Experience is the best teacher”. Semakin banyak pengalaman-pengalaman yang kamu ciptakan, kamu akan semakin terampil dalam menyelesaikan masalah. Tentu saja, semuanya akan semakin mendekatkanmu pada titik kesuksesan. Salam semangat!