Ayo kita Memperingati Hari Sumpah Pemuda. Di tahun ke 70 negara kita merdeka, seharusnya kita makin sadar dengan wawasan kebangsaan. Betapa kita harus menyadari bahwa kemerdekaan yang sekarang kita nikmati adalah buah perjuangan para pendiri bangsa di masa lalu. Mungkin kita tak pernah merasakan kepedihan yang dirasakan oleh para nenek moyang kita dengan menjadi bangsa terjajah, dan kita berleha-leha di zaman yang sudah begitu nyaman. Berbeda dengan masa-masa perjuangan dulu di mana segalanya serba susah, tak semua orang bisa bersekolah dan mencara pekerjaan sangatlah sulit.
Waktu berlalu dan berbagai peristiwa mewarnai masa-masa awal Indonesia merdeka. Sudah beberapa kali negara kita dirongrong dari dalam. Tapi syukurlah, semua itu tak membuat persatuan bangsa kita goyah. Dengan segenap upaya, semua pemberontakan-pemberontakan berhasil ditumpas. Kita kembali hidup di masa damai, perekonomian tumbuh dengan cepat, iklim usaha juga kondusif. Silakan berpikir sebaiknya apa yang harus dilakukan untuk mengisi masa damai ini.
Dahulu ketika Indonesia belum berbentuk sebuah negara republik, saat masih ramai berkembang kerajaan-kerajaan di nusantara, tak dikenal yang namanya persatuan. Setiap penguasa punya daerah kekuasaan masing-masing dan tak peduli pada konsep kebangsaan. Belum muncul kesadaran untuk membentuk sebuah negara persatuan hingga yang terjadi sangat menakutkan.
Akibatnya adalah selama ratusan tahun kita dijajah bangsa lain. Mereka tertarik dengan sumber daya alam Indonesia yang sangat kaya, letak geografisnya yang strategis dan tanahnya yang subur. Itu semua menarik kedatangan banyak bangsa lain yang menetap hingga beratus-ratus tahun lamanya dan kita hanya dijadikan sapi perahnya saja. Hingga muncullah tokoh-tokoh pergerakan nasional yang menyadarkan rakyat Indonesia akan keterpurukan ini.
Perlawanan demi perlawanan dilakukan tetapi tak pernah berhasil mengenyahkan penjajah dari bumi Indonesia. Akhirnya kalangan cendikiawan nasional mengupayakan cara perjuangan diplomatis yang sukses menggalang kerjasama bangsa-bangsa untuk mengenyahkan penjajahan. Akhirnya Indonesia merdeka di tahun 1945. Tentu ini semua tidak gratis melainkan dibayar mahal dengan jiwa dan raga para pahlawan yang dengan gagah berani berjuang.
Hari ini adalah momen bersejarah. Pada hari ini kita Memperingati Hari Sumpah Pemuda. Sebuah ikrar kebangsaan dari para pendahulu kita untuk mendirikan sebuah negara persatuan, dengan bahasa satu, semangat satu dan patriotisme. Hal ini penting sebagai bentuk pengikatan agar perjuangan bangsa lebih terpola, terfokus pada tujuan yang sama dan tidak ada lagi perjuangan kebangsaan.
Bicara soal sumpah pemuda, tahukah anda apa itu artinya? Mari kita ulas kembali apa yang dimaksud dengan sumpah pemuda dan kenapa hal ini begitu penting hingga dicantumkan dalam mata pelajaran sejarah dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Gagasan untuk menyelenggarakan sebuah kongres pemuda dicanangkan oleh Sugondo Djojopuspito, ketua PPPI. PPPI adalah singkatan dari Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia yang anggotanya pelajar dari seluruh Indonesia. Dengan inisiasi dari Sugondo Djojopuspito kngres ini kemudian digelar dalam tiga sesi berbeda di mana yang pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 1928 di lapangan banteng, tepatnya di gedung Katholieke jongenlingen. Baru ketika sidang memasuki masa ketiga, diacakan sumpah pemuda oleh Soegondo dan setelah itu dijelaskan lebih eksplisit oleh Mohammad Yamin.
Menurut ahli sejarah, istilah sumpah pemuda tidak seketika muncul tapi dikenal setelah melalui beberapa sesi pertemuan. Mohammad yamin kala itu mengatakan sebuah pendapat fenomenal untuk mengakhiri kongres yang bersejarah itu. Dikatakan oleh nya dalam bahasa Belanda kalimat ini, “Ik he been eleganter formulering voor de resolutie.” Artinya, saya punya sebuah formulasi elegan untuk keputusan kongres ini. Kalimat itu diucapkan Mohammad Yamin kepada Soegondo yang kemudian ia sampaikan kepada segenap yang hadir. Akhirnya dikenallah istilah sumpah pemuda sejak hari itu.
Untuk melengkapi apa yang sudah digagas oleh M. Yamin, anhar, salah seorang yang hadir dalam sidang itu menyampaikan pentingnya dilahirkan sebuah resolusi bersama sebagai keputusan rapat. Sesuatu yang menunjukkan heroisme perjuangan, sesuatu yang menunjukkan bangkitnya para pemuda Indonesia melawan penjajahan.
Hadirin pun setuju semua hingga pada kongres ke 2 yang dihadiri oleh beberapa organisasi kepemudaan seperti jong betawi, jong ambon, jong batak, jong Celebes, jong java dll, dirumuskan naskah sumpah pemuda oleh Mohammad Yamin yang dibacakan oleh Soegondo ketika berpidato di sesi terakhir kongres. Inilah rumusan asli naskah sumpah pemuda hasil kongres kedua:
Tak hanya menjadi momen pemersatu bangsa. Kongres kedua yang bersejarah itu adalah waktu diperkenalkannya lagu Indonesia raya ciptaan WR. Supratman. Lagu kebangsaan Indonesia Raya pada mulanya hanya dibawakan secara sembunyi-sembunyi pada pertemuan tertutup. Tapi akhirnya ketahuan juga dan dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda. Meski demikian lagu ini tetap dinyanyikan dengan penuh semangat oleh pemuda-pemudi Indonesia.
Kini kita telah menjadi sebuah bangsa, bahkan yang terbesar di Asia Tenggara. Kita adalah bangsa Indonesia yang berbahasa satu, bahasa Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia. jangan hanya ketika menghadapi musuh bersama saja nasionalisme kita begitu tinggi. Di masa kemerdekaan kita harus tetap menjunjung patriotisme dan jiwa nasionalis yang tinggi pula.
Ayo anak muda Indonesia, jangan buang waktumu untuk hal-hal tak berguna. Ibu pertiwi sudah memanggilmu untuk membaktikan diri demi kebesaran Indonesia. by the way tadi pagi ikut upacara untuk Memperingati Hari Sumpah Pemuda gak nih??