Wanita Di Seluruh Negeri

Dari Tradisional Hingga Modern, Paham dan Kodrat Wanita Dari 4 Negara Ini Perlu Kamu Ketahui!

Aset terpenting dalam suatu bangsa adalah wanita. Karena itulah banyak orang beranggapan bahwa wanita menjadi sentra perkembangan peradaban bangsa. Perannya yang begitu kompleks dalam segala bidang kehidupan menjadikan wanita menjadi sorotan yang sangat menarik untuk dibahas. Dari sanalah kamu bisa tahu betapa pentingnya peranan seorang wanita membentuk karakter bangsa yang mencerminkan ciri khasnya masing-masing.

Wanita Di Seluruh Negeri
Wanita Di Seluruh Negeri via batasnegeri.com

Beragam cara dari berbagai forum dan komunitas selalu digalakan sebagai apresiasi terhadap peran kompleks seorang wanita. Rubrik berita online juga menyuguhkan berbagai informasi penting seputar kehidupan wanita yang begitu pelik.

Di setiap negara yang memiliki kebudayaan bangsa yang beragam, memiliki cara tersendiri untuk mengapresiasikan jasa atau peran wanitanya. Berikut ini beberapa wanita tradisional yang menjadi potret suatu bangsa dan ciri khas kebudayaannya.

Beragam Suku Bangsa yang Khas dari Indonesia, Membawa Wanita Meraih Haknya

Wanita Indonesia
Wanita Indonesia via laksani.com

Salah satu negara yang kaya akan suku, bangsa, bahasa, dan kebudayaan tidak menyurutkan semangat wanita Indonesia untuk tetap eksis memupuk perannya dalam lingkup yang lebih dinamis. Paham kesetaraan gender yang sudah sangat lama digalakan menjadikan wanita-wanita Indonesia menjadi kaum feminim yang semakin dinamis. Dapat dengan cepat menyesuaikan keadaan dan semakin kritis dalam menyikapi setiap masalah.

Kesetaraan gender bukan hanya berdampak pada pola pikir wanita yang semakin kritis, tapi juga mindset yang semakin logis. Jadi selain mempertimbangkan dengan perasaan, wanita juga bisa mengupayakan penyelesaian masalah secara logis. Dari sanalah wanita Indonesia kini bisa dibilang sebagai kaum yang tangguh dan anti penindasan tanpa mengurangi citra feminim wanitanya.

Lebih jauh menengok kepada sejarahnya, sosok wanita Indonesia bisa tercermin pada R.A Kartini. Karena perjuangannya untuk memperoleh hak dan perlakuan yang layak hingga menyetarakan derajatnya dengan kaum pria, menjadi gagasan yang paling cemerlang kala itu. Tidak tanggung-tanggung R.A Kartini pada masanya dulu rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan nasib wanita Indonesia zaman dulu. Menjadi ujung tombak revolusi yang dialami wanita, menjadikan dirinya sebagai tokoh wanita perkasa pencetus Habis Gelap Terbitlah Terang.

Kartini di era modern ini tentu lebih rumit perjuangannya. Setelah kedudukan dan derajat yang sudah setara dengan kaum pria, apa yang wanita Indonesia inginkan lagi? Tidak lain adalah menjadikan dirinya lebih mandiri. Bentuk emansipasi bukan hanya mengenai anti penindasan, tetapi juga langkah merengkuh kebahagiaan dengan usaha sendiri.

Kedudukan Wanita Jepang Dulu Hingga Pergeseran Perannya Kini

Wanita Jepang
Wanita Jepang via jokowarino.com

Wanita jepang menjadi sorotan tersendiri di dunia internasional. Pasalnya Jepang menjadi salah satu negara yang mampu mempertahankan budaya dan adat istiadatnya. Termasuk budaya yang dibawa oleh para wanitanya. Di jepang masih banyak ditemukan wanita tradisional dengan pakaian khas dan kehidupan yang masih terbalut adat istiadatnya yang murni.

Di balik gempuran era globalisasi yang semakin mendesak setiap negara untuk dapat menyesuaikan keadaan sosial budayanya, maka tidak sedikit tradisi suatu negara menjadi semakin terpinggirkan. Hal itu tidak diterapkan oleh negara Jepang, karena terbukti bahwa dengan adanya langkah mempertahankan tradisi dan budaya ini, maka jepang menjadi salah satu destinasi negara yang memiliki aset budaya yang bisa diperkenalkan oleh negara lain.

Dari waktu ke waktu Jepang mengalami beberapa pergantian kekuasaan, hal ini juga sebagai faktor pergeseran peran seorang wanita Jepang tempo dulu. Mulai dari pemerintahan yang berdasarkan pada kerajaan, hingga kini. Pada zaman kerajaan silam, misalnya pada tahun 795 hingga 1192 M saat kerajaan Heian berdiri, kehidupan para wanita jepang sungguh terbatas, karena semua ruang gerak para wanita Jepang didasarkan pada aturan yang sangat ketat. Keterbatasan tersebut juga terjadi pada lingkup pendidikan, karena wanita pada umumnya tidak diizinkan untuk menempuh dan mendapatkan pendidikan yang layak.

Jika di Indonesia kamu mengenal R.A Kartini, seorang wanita pelopor penyetaraan hak bagi wanita, maka di Jepang terdapat Shikibu Murasaki yang menuliskan sebuah novel berjudul Genji Monogatari yang menggambarkan kehidupan wanita pada zaman kerajaan Heian.

Tidak berhenti pada zaman kerajaan Heian saja, tapi pada zaman kerajaan Meiji mulai dibentuk Undang-Undang Minpo yang berisikan aturan untuk mengatur nasib wanita Jepang dalam lingkungan keluarga, lingkungan pernikahan, dan kehidupan setelah cerai. Dari Undang-Undang Minpo tersebut secara umum menjelaskan bagaimana kodrat wanita Jepang sebenarnya.

Sebagai imbas dari adanya peraturan dan Undang-Undang yang dibuat pada zaman kerajaan Meiji, maka banyak wanita Jepang yang memilih untuk berkarir daripada berkeluarga. Hal inilah yang hingga sekarang menyebabkan jumlah wanita pekerja di Jepang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu juga sebagai akibat dari dikeluarkannya UU tentang kesetaraan gender pada tahun 1985 oleh parlemen. Didukung juga dengan adanya paham feminisme. Sehingga wanita jepang mengubah mindset bahwa merekapun mampu hidup mandiri secara financial di era globalisasi ini walaupun tanpa bersuami.

Selain itu, sarana dan prasarana yang diberikan oleh pemerintah juga tidak kalah menjadi faktor tergesernya kodrat wanita sebagai penerus generasi suatu bangsa. Pemerintah akan memberikan jabatan yang setinggi-tingginya bagi wanita jepang yang tidak menikah atau tidak melahirkan anak.

Wanita Korea Tradisional dan Nilai Budaya yang Dibawanya

Wanita Korea
Wanita Korea via jurnaldunia.wordpress.com

Wanita korea menjadi icon tersendiri yang banyak disorot pada era modern ini. Terlebih dengan adanya perkembangan korea pada industri entertainment, membuat korea menjadi sentra mode dunia, khususnya fashion dan pendukung penampilan wanita. Hingga saat ini korea masih dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam bidang mode dan trend fashion masa kini.

Menilik pada sejarahnya dahulu pada masa kerajaan dinasti Han, korea juga memiliki wanita yang sangat berpengaruh di zamannya. Sebagai ratu di kerajaan Han, memungkinkan Maharani Myeongseong memiliki kekuasaan penuh dalam proses pemerintahan yang ada. Ratu Myeongseong juga dikenal sebagai pelopor terhadap pemberontakan kolonial Jepang pada masa itu. Dari sanalah paham kesetaraan derajat wanita semakin terasa. Wanita kini bisa bergerak lebih maju sejajar dengan kaum pria. Memberikan aspirasinya disetiap sektor kehidupan.

Perubahan Signifikan Wanita Afghanistan Karena Gempuran Sosial Politik

Wanita Afganistan dengan Burka
Wanita Afganistan dengan Burka via republika.co.id

Negara Afghanistan, seperti yang telah kita ketahui mengalami gempuran nilai  dari segala sisi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kemunduran terhadap kehidupan masyarakatnya, terutama kaum wanitanya. Sejak kekuasaan Taliban yang mulai merasuki sendi-sendi kehidupan kaum Afghanistan, kemunduran demi kemunduran terjadi.

Jika menengok pada kehidupan Afghanistan di masa kejayaannya dulu, maka bisa dilihat bagaimana kesuksesan kaum wanita dalam berbagai aspek. Contohnya dibidang pendidikan, kaum wanita di Afghanistan aktif dan terus berkarya di bidang pendidikan. Mereka tidak kesulitan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya.

Kekuasaan Taliban yang menyebabkan kaum wanita Afghanistan menjadi terpinggirkan. Aturan yang mewajibkan kaum wanita untuk mengenakan burka dan kain yang tertutup menyebabkan dirinya semakin terisolir. Selain itu, wanita yang bergerak dibidang pemerintahan juga mendapat perlakuan yang tidak adil pada masa itu. Dimana pegawai pemerintahan wanita dipaksa untuk dipecat.

Kecaman sosial kini berujung pada aturan tidak tertulis yang terus dipatuhi kaum wanita Afghanistan. Mengenai bagaimana berinteraksi dengan orang lain, pembicaraan yang diperbolehkan, dan siapa saja yang boleh ditemui, hingga kemana seorang wanita boleh pergi.

Pada awal 2001, berbagai aspek kehidupan mulai kembali menerima keberadaan perempuan. Baik dibidang pendidikan, militer, dan politik. Namun demikian tekanan social masih sering dialami kaum wanita. Sosok wanita pertama sebagai bukti pengakuan kesetaraan gender di Afghanistan adalah Kharol Mohammadzai dengan meraih pangkat jenderal bintang empat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × 4 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.