Kamu Harus Bangga Jadi Orang Indonesia, Ini Alasannya

Tinggal di Indonesia harus jadi sebab kamu bersyukur kepada tuhan. Indonesia adalah negara yang aman, tenteram dan damai. Tak seperti negara-negara di belahan dunia lain yang sedang dilanda konflik, kita hidup dengan nyaman dan tak kekurangan apapun. Itu semua harus disyukuri dan kita Bangga Jadi Orang Indonesia. Bicara soal rasa bangga, tahukah kalian jiga Indonesia atau nusantara, sejak lama sudah menjadi negara yang disegani di asia tenggara. Di zaman dulu Indonesia sempat menjadi negara super power paling disegani yang wilayah kekuasaannya terbentang dari Thailand sampai samudera fasifik. Luas banget kan? Gak heran kalau kerajaan-kerajaan di Indonesia dikenal luas namanya ke seantero negeri.

Bagaimana dengan kondisi Indonesia saat ini? Untuk kembali menjadi bangsa besar yang Berjaya, kita harus melihat kembali fakta-fakta tentang negara kita di zaman dulu. Dengan berkaca pada masa lalu kita akan terinspirasi dan berbuat yang terbaik kejayaan bangsa dan negara. Yuk ah kita lihat apa saja yang menjadikan Indoenesia dikenal di mata dunia, melalui peninggalan yang masih tersisa.

Kitab Arjuna Wiwaha

kitab-arjuna-wiwaha

Peninggalan yang pertama adalah kitab arjuna wiwaha yang digubah oleh empu kanwa. Kitab yang ditulis di potongan daun lontar ini menjadi bukti autentik dari kebudayaan masa itu yang sudah mengenal tulis menulis. Meskipun tak semua kalangan mampu menulis, peninggalan ini menjadi bukti betapa masyarakat kita sudah berkebudayaan tinggi. Dalam kitab ini dikisahkan tentang tokoh arjuna yang bertapa di gunung mahameru. Dengan tekad baja ia terus bertapa meskipun ujian demi ujian terus ditemuinya.

Untuk menguji arjuna, dikisahkan para dewa mengirim 7 orang bidadari sebagai penggoda. Tapi mereka tak berhasil dan arjuna pun lulus tes itu. Dengan bekal kesaktian yang dimilikinya, arjuna kemudian naik ke kayangan dan mengalahkan raksasa yang ada di sana. Karena prestasi ini, arjuna dihadiahi 7 orang bidadari yang sebelumnya telah menggodanya dan kemudian dinikahinya.

Kitab Sutasoma

kitab-sutasoma

Seperti kitab-kitab lainnya yang ditinggalkan nenek moyang kita, hampir semua berbentuk kawih atau syair kuno bahasa jawa. Dari bait demi bait yang tertulis di sana, kita bisa belajar tentang banyak hal. Inilah kitab sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular di masa kerajaan majapahit, tepatnya ketika hayam wuruk sedang berkuasa. Dalam kitab sutasoma diajarkan tentang toleransi antar umat beragama, kemudian tentang nilai persatuan yang harus dipegang teguh oleh sebuah bangsa.

By the way sudahkah kalian tahu jika kata Bhinneka Tunggal Ika  dikutip dari Kitab Sutasoma. Sebuah pelajaran berharga yang seharusnya diterapkan para pemimpin bangsa di mana kehidupan bernegara yang tenteram akan tercipta jika semua orang bisa saling menghargai perbedaan. Sebagai negara multi budaya, kita hidup di tengah keberagaman dan dengan semua itu, kita harus lebih menghargai keberadaan orang lain di sekitar kita.

Kitab Negarakertagama

kitab-negarakertagama

Kitab kuno yang ketiga adalah negara kertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca di tahun 1365 masehi. Dengan mempelajari kitab ini kita tahu bahwa di masa lalu pernah berkuasa di Indonesia sebuah kerajaan besar yang hebat. Nah siapa nich yang Bangga Jadi Orang Indonesia? Tentu saya dan kamu semua bangga jadi orang Indonesia. Anyway, kitab negarakertagama ini hampir musnah lho, untung saja keburu ditemukan oleh J.L.A Brandes yang menyelamatkannya dari perpustakaan istana raja Lombok yang semua koleksinya hendak dibakar.

Aduh baik banget yah om Brandes ini. Untung masih bisa diselamatkan, kalau tidak, bagaimana kita bisa tahu tentang keadaan hidup nenek moyang kita jaman dulu. Banyak informasi bisa kita peroleh dari isi kitab ini, diantaranya tentang kejayaan majapahit yang diperintah prabu hayam wuruk, tentang silsilah keluarga raja, dan tradisi-tradisi kuno yang berlaku di masa itu.

Serat Centhini

serat-centhini

Apa jadinya jika nenek moyang kita tak peduli dengan anak cucunya, membiarkan kita hidup tak tentu arah tanpa peninggalan yang berharga. Untung tak semua orang seperti itu, ada beberapa pihak yang peduli dengan ketinggian nilai budaya bangsa kita dan tak ingin semua itu sirna begitu saja. Contohnya adalah serat centhini sebuah peninggalan budaya bernilai tinggi yang ditulis oleh Pakubuwana V dibantu para pegawai istananya.

Serat centhini berisi rangkuman tadisi dan kebiasaan rakyat jawa timur. Penulisannya dilakukan di akhir abad ke 18 hingga pertengahan abad ke 19. Untuk menyelesaikan pembuatan serat centhini, diutuslah para pujangga kerajaan untuk berkelana ke berbagai tempat di pulau jawa untuk mencata semua tradisi yang ada di setiap daerah. Serat centhini adalah sebuah peninggalan berharga, pemerintah pun telah berupaya agar kalangan muda mencintai peninggalan ini dengan menuliskannya dalam bentuk novel trilogy yang gampang dicerna.

La Galigo

la-galigo

Kitab Tua ini adalah karya asli penduduk bugis kuno, isinya mengisahkan tentang penciptaan manusia. Kitab ini ditaksir lebih tua dari kitab Mahabharata yang ditulis di India. Berisi sekitar 6000 halaan dengan 300.000 teks yang membuatnya begitu dipuja-puja di dunia. Kitab La Galigo ditulis dengan huruf lontara kuno yang tak semua orang bisa membacanya. Jika ingin membacanya, kamu harus pergi ke Belanda, tepatnya ke Museum Leiden karena saat ini kitab ini tersimpan rapi di sana.

Itulah beberapa peninggalan tua di Indonesia yang membuat kita tahu tentang kehidupan bangsa kita di masa lalu. Dengan melihat begitu tingginya budaya nenek moyang kita sudah sepatutnya Bangga jadi bangsa Indonesia, sebuah bangsa besar dengan beragam keunikan dan kaya perbedaan.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four − three =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.