Filosofi padi

4 Filosofi Padi yang Mengajarkan Kita untuk Rendah Hati

Sehari-hari kita mengkonsumsi nasi putih, menikmati kerja keras para petani di pelosok negeri. Dibalik itu semua, ternyata ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Yaitu, tentang filosofi padi. Bahan makanan pokok masyarakat dalam negeri, yang memiliki peran untuk memasok kebutuhan perut orang-orang lapar di negeri ini.

Kemakmuran lewat sistem agraris, jadi pertanyaan besar. Di mana Indonesia, tidak bisa menjadi negara yang pandai mengolah pertanian, khususnya padi. Apakah itu adalah akibat dari tidak pedulinya kita pada lingkungan? Apakah kita berkebalikan dengan filosofi padi ini, yang sangat rendah hati, mementingkan kepentingan bersama, juga bermanfaat untuk sesama?

Sudah, tak perlu merendahkan diri. Kini saatnya kita sama-sama berbenah diri, untuk menatap masa depan yang lebih berarti. Daripada lama-lama, yuk mari kita simak saja, sederet ulasan tentang filosofi padi berikut ini.

1. Rendah Hati

Filosofi padi
Filosofi padi via ayamjago.co.id

Sifat ini merupakan salah satu sifat padi yang selalu diajarkan guru kita. Padi memiliki sifat mulia yakni semakin berisi maka padi semakin merunduk. Artinya padi tidak memiliki sifat sombong, pongah dan congkak. Sebaliknya, semakin dia memiliki sesuatu maka dia akan semakin merunduk dan merendah.

Yang dimaksud berisi ini tidak hanya memiliki semua yang bersifat duniawi saja. Seperti harta, tahta, dan jabatan orang harus rendah hati. Namun berisi pada padi juga menyangkut hal tidak terlihat oleh mata. Seperti ilmu, keimanan atau bahkan amal ibadah. Hal-hal tersebut tidaklah membuat kita menjadi sombong, karena justru akan menjatuhkan diri kita di hadapan Tuhan.

2. Mementingkan Kepentingan Bersama

Filosofi padi
Filosofi padi via bisnis.com

Tidak pernah kita lihat petani memanen hanya sebatang padi walaupun padi tersebut sudah menguning. Sebaliknya, petani pun tidak pernah mengurungkan niatnya untuk panen karena satu batang padi yang masih berwarna hijau.

Artinya jika jumlah hampir semua padi di lahan menguning, maka semuanya dipanen oleh petani. Walaupun ada beberapa padi yang masih hijau. Namun jika hampir semua padi hijau dan ada beberapa padi yang kuning, maka semuanya akan menunggu masa panen bersamaan. Dari kejadian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa padi memiliki sifat mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi atau individu.

3. Tidak Kaku dan Fleksibel

Filosofi padi
Filosofi padi via viva.co.id

Sifat padi yang jarang disampaikan orang lain adalah pola hidupnya yang tidak kaku. Padi memiliki sifat fleksible. Pohon ini mampu hidup dalam kondisi tanah kering atau bahkan dalam kondisi basah dan berair. Sehingga membuat padi bisa bertahan dalam musim hujan atau bahkan musim kemarau.

Namun padi juga memiliki sifat asli sebagai tumbuhan yang membutuhkan makanan yang cukup. Artinya kendati mampu hidup dalam kondisi basah dan kering. Akan tetapi padi tetap akan mati jika terus menerus berada dalam kondisi yang berlebihan. Seperti halnya kelebihan air atau kekeringan dalam waktu tertentu.

4. Bermanfaat untuk Sesama

Filosofi padi
Filosofi padi via suaramerdeka.com

Sebagai tanaman pangan, tentunya padi adalah tanaman yang memberikan manfaat bagi manusia. Mulai dari beras yang bisa diolah menjadi aneka masakan. Nasi, ketupat, dan bubur adalah sebagian kecil dari pemanfaatan padi.

Namun perlu diketahui manfaat dari padi tidak hanya berupa beras yang kita konsumsi. Ada beberapa bagian lain dari padi yang juga bisa dimanfaatkan oleh manusia. Seperti halnya gabah, atau bahkan pohon padi yang kering. Semuanya sangat bermanfaat bagi manusia.

Nah, itulah tadi sederet filosofi padi yang bisa kita pelajari. Semoga dengan informasi tadi, kamu bisa lebih peka dan peduli pada lingkungan sekitar. Dan, bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi. Selamat berbenah diri, ya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 − ten =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.