Filosofi Matahari? Mungkin jarang terpikirkan oleh kita. Tapi begitulah adanya, matahari yang terus menyinari, seakan memberi pelajaran tentang kehidupan sehari-hari. Sebagai manusia yang terus belajar, kita diharapkan untuk bisa memaknai filosofi dibalik sinar terangnya matahari.
Matahari adalah awal yang baik untuk menyambut hari yang penuh bahagia. Kekuatan hidup dan keikhlasan menjadi kunci utama, kesetiaan matahari dalam menyinari tata surya dan seisinya. Selain itu, matahari juga pertanda cinta alam semesta, untuk menyambut akhir yang bahagia.
Maka sudah sewajarnya, kita belajar banyak hal dari filosofi matahari ini. Yuk, mari kita simak apa yang bisa kita pelajari dari matahari, berikut ini.
1. Awal yang Ceria
Matahari menjadi simbol awal kehidupan yang penuh harapan, keceriaan, dan kebersamaan. Awal sebuah perjalanan panjang yang akan menuntun kita ke peraduan paling diidam-idamkan. Awal sebuah langkah menuju ke level yang lebih tinggi, untuk memperbaiki sekaligus mengembangkan diri. Matahari, menjadi awal yang paling dinanti-nanti oleh setiap insan di bumi ini.
2. Ajarkan Kekuatan Hidup
Kekuatan hidup menjadi lambang matahari paling kentara dari setiap anggota tata surya lainnya. Matahari mampu memancarkan sinarnya sepanjang masa, tidak kenal kata lelah maupun payah. Matahari terus berusaha kuat untuk menunjukkan eksistensi sebagai anggota tata surya paling disegani. Begitulah hidup, kita harus kuat menjalani sampai impian kita terwujud nanti.
3. Selalu Ikhlas dan Tabah
Kedatangan matahari tidak selalu mendapat sambutan yang riang dari semesta alam. Terutama bumi, yang berisi manusia dengan beragam karakter. Kadang, matahari dieluh-eluhkan saat musim hujan sudah reda. Pun, dicaci-maki saat kemarau panjang mendera. Itulah manusia, yang tidak mudah bersyukur dalam hidup. Namun, matahari tetap ikhlas dan tabah memancarkan sinarnya.
4. Cinta yang Tulus
Tidak peduli cacian, makian, atau bahkan pujian, matahari tetap memancarkan sinarnya dengan tulus. Seakan dia tidak mempedulikan kondisi apapun yang akan terjadi nanti. Yang penting, dia memberikan sinar untuk menerangi seisi tata surya dalam galaksi ini. Cinta matahari yang tulus, patut kita teladani untuk menjadi manusia yang menebarkan cinta tanpa pamrih.
5. Setia pada Satu Tujuan
Tujuan matahari hanya satu: menerangi seluruh alam semesta. Dia fokus hanya menerangi alam semesta dan seisinya, tanpa peduli aktivitas trivia lainnya. Kalau sifat ini kita ambil hikmahnya, ada baiknya untuk kehidupan kita di dunia. Bahwa, manusia hanya bertugas beribadah dan beramal saleh, tidak lebih dari itu. Satu tujuan manusia hanyalah satu: surga.
6. Akhir yang Bahagia
Matahari dilambangkan sebagai simbol akhir yang bahagia. Matahari akan hancur dengan sendirinya, saat masanya telah tiba. Di masa-masa sekarang, matahari jadi buruan para pecinta fotografi alam. Sinarnya yang akan segera tenggelam, jadi pemandangan indah yang tidak boleh dilewatkan. Matahari, ialah simbol akhir yang bahagia, senyum dengan tulus dan ceria.
Kehidupan yang tidak konstan, menuntut kita semua untuk selalu adaptif dalam menjalani hidup. Semoga, filosofi matahari tadi bisa menuntun kita ke arah yang lebih baik. Semangat!