Filosofi kuda catur ternyata memberi banyak pelajaran yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kuda catur memang tak semematikan patih ataupun benteng, tetapi ia tetap memegang peranan penting dalam melumpuhkan barisan lawan. Kuda catur sejatinya memang tidak bisa berjalan lurus, melainkan membentuk huruf L.
Memang tidak seperti bidak-bidak lainnya, dan ini menandakan kuda catur memiliki keistimewaan tersendiri dibalik kekurangan yang dimiliki. Kuda catur bisa berpindah-pindah serta melompati bidak-bidak lain, tanpa harus khawatir untuk berhadapan langsung karena ia pun bisa lompat tanpa terkena serangan.
Nah, kira-kira filosofi kuda catur yang seperti apa sih, yang bisa kita ambil maknanya untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari? Langsung simak aja yuk!
1. Setiap insan tak luput dari kekurangan, namun bukan jadi alasan untuk berhenti berjuang
Kuda catur memang tidak semematikan ratu yang jangkauannya tidak terbatas. Gerak-gerik ratu tidak terbatas. Ia bisa bergerak lurus, ke samping, ataupun diagonal. Lain halnya dengan kuda yang hanya mampu berjalan membentuk huruf “L”. Namun, di sinilah hikmahnya. Dibalik kekurangannya itu, kuda mampu mengubahnya menjadi hal istimewa, yakni mampu melompati dan menembus barisan musuh tanpa terkena serangan sedikitpun. Hal ini bisa disimpulkan, bahwa dibalik kekurangan pasti ada kelebihan yang harusnya kita manfaatkan.
2. Terus mencari dan mencari hal yang ingin kita cari
Kemudahan kuda catur untuk melewati para lawan ialah kelebihan yang tak dimiliki oleh bidak lain. Hal ini membuat kuda catur leluasa dalam bergerak sehingga lebih luwes dan energik. Begitu pula dengan kita, apapun yang kita mau, hendaknya kita gambarkan dengan jelas dan gamplang di awal. Kemudian terus bergerak dan bergerak mendekati tujuan kita, hingga berhasil menggapainya. Dengan begitu, kita akan memiliki habit atau kebiasaan yang bagus, yakni tak akan berhenti apabila keinginan kita belum tercapai. Ini bagus, yakni melatih sikap pantang menyerah yang jarang sekali dimiliki oleh orang-orang.
3. Lihatlah jalan yang kau ambil dan lintasi, supaya dekat dengan tujuan yang kau cari-cari
Kuda tak akan pernah bisa melawan atau memakan musuh yang berada pada posisi diagonal dari titik duduknya saat itu. Namun kuda mampu memakan lawan pada posisi L dari titik duduknya saat itu. Ini artinya, jika tidak ingin terhindar dari masalah, maka jangan sekali-kali melewati arus yang menimbulkan masalah. Jika tidak ingin terjadi tabrakan, maka menyebranglah jalan dengan hati-hati. Begitu pula soal impian, jika ingin segera meraihnya, maka carilah jalan yang sesuai. Apabila kamu ingin menjadi arsitek, maka kuliahlah di jurusan arsitektur.
Nah itu dia tadi sederet ulasan tentang filosofi kuda catur yang dapat kita simpulkan bahwa ia memiliki kekurangan, tetapi dibalik kekurangan itu terdapat keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bidak-bidak lainnya.