Filosofi Catur Remeh Temeh

Inilah 5 Filosofi Catur yang Tidak Boleh Kamu Remehkan

Permainan yang mengasah kecerdasan seseorang, ternyata memiliki banyak makna di kehidupan. Dari sekian bidak yang dijalankan, terungkap sisi positif yang bisa jadi teladan. Ya, filosofi catur dalam kehidupan, sungguh bermakna dalam jika kita terapkan.

Mulai dari bersikap pantang menyerah dan mengakui kekalahan, selalu ingat dan peduli pada orang-orang yang telah membantu kita sampai di titik tertentu, dan banyak filosofi catur lainnya. Nah, buat kamu yang penasaran, apa saja yang bisa diambil hikmahnya dari permainan catur, cek yuk!

1. Jangan Meremehkan Kemampuan Orang Lain

Filosofi Catur Remeh Temeh
Filosofi Catur Remeh Temeh via rullyaguscandra.wordpress.com

Dalam permainan catur, ada bidak paling depan berjajar mengawal para bidak prawira. Bidak tersebut bernama pion. Kalau dianalogikan sebagai manusia, bidak memiliki tubuh kecil dan wajib maju terlebih dulu sebelum sang mentri, kuda, benteng, dan raja beraksi.

Dalam permainannya, bidak bisa saja berganti wajah dan tubuh menjadi seorang mentri, kuda, benteng, ataupun patih. Disaat-saat inilah, kita diharapkan untuk tidak meremehkan kemampuan orang lain. Suatu saat nanti, pasti dia mengalami titik tertinggi, yakni kesuksesan hakiki.

2. Selalu Ingat dan Peduli pada Orang yang Telah Membantu Kita

Filosofi Catur Jasa Kawan
Filosofi Catur Jasa Kawan via hsskedarblog.blogspot.com

Kita ambil contoh seperti bidak pion yang berhasil merubah diri tadi. Awalnya, pion ini melaju biasa-biasa saja, tanpa peduli rintangan di depannya. Namun, dalam proses merubah diri tersebut, pastilah ada bantuan dari bidak-bidak lain yang mencoba melindunginya.

Nah, bantuan-bantuan inilah yang sering kita lupakan. Sebagai manusia yang baik, tentu kita tidak boleh melupakan orang-orang yang berperan membawa kita sampai ke titik puncak. Orang-orang tadi bisa keluarga, teman, atau kerabat, yang membantu kita meraih kesuksesan.

3. Jadilah Seperti Raja yang Tetap Tenang Meski Masalah Mendera

Filosofi Catur Raja
Filosofi Catur Raja via iwanttohappierever.blogspot.com

Dalam posisi skakmat, raja tetap tenang dan bisa terlindungi oleh bidak-bidak lainnya. Sikap raja yang tenang dan analitis dalam menghadapi masalah, begitu memendam pesan mendalam. Bahkan sampai di titik tertentu, sang raja masih bisa “remis” alias tidak kalah dan tidak menang.

Hal ini bisa kita terapkan dalam kehidupan kita. Di mana, saat kita terpojok, saat kita tertekan, dan saat kita punya banyak masalah, kita masih tetap bisa bertahan dan mencari jalan keluarnya. Ingatlah, bahwa Tuhan tidak pernah menguji hamba-Nya melebihi kapasitas orang tersebut.

4. Bersatu dalam Menghadapi Rintangan