Halo sobat! Jumpa lagi bersama kami. Di kesempatan ini, kami akan membahas sedikit tentang filosofi cahaya yang ada di diri manusia. Apa kamu tau? masing-masing dari kita adalah sebuah cahaya? Masing-masing dari pribadi kita dapat menerangi apa yang ada di sekitarnya. Namun, secara garis besar terbagi menjadi 4 jenis cahaya.
Cahaya tersebut adalah Matahari, Bulan, Mercusuar, dan juga Lilin. Keempat cahaya tadi tentunya memiliki intensitas kekuatanya masing-masing. Dan secara otomatis, mereka juga memiliki kandungan filosofi yang beragam pula.
Lantas, seperti apakah filosofi cahaya yang ada di diri manusia? Daripada penasaran, mari kita simak ulasan singkat yang telah kami susun berikut ini. Selamat menyimak ya.
1. Cahaya Matahari
Matahari merupakan sumber cahaya alam terbesar yang ada di tata surya kita. Saking besar pancaranya, matahari mampu menerangi bumi di waktu pagi, siang, hingga senjanya. Ketika malam, sinar mentari masih bisa dinikmati, lewat pantulan bulan yang amat cantik bila diamati.
Manusiapun ada yang seperti mentari. Setiap saat, disetiap detiknya, ia menerangi semua yang bisa terlihat olehnya. Ia menerangi banyak objek dan jangkauan cahayanya yang amat luas. Ia hanya sendiri, namun begitu berarti bagi banyak kehidupan. Dilingkunganya, ia sering dijadikan simbol kehangatan.
2. Cahaya Bulan
Bulan memang cantik. Walaupun ia hanya memantulkan cahaya sang mentari ke bumi, tetap saja ia membawa manfaat tersendiri. Cahayanya amat dirindukan oleh banyak kehidupan. Ia hadir untuk menerangi kegelapan malam. Ia menjadi sebuah simbol indah yang hadir di dalam keheningan.
3. Cahaya Mercusuar
Jangkauan cahaya mercusuar sangat jauh dan begitu terang. Ia sangat berarti bagi kapal-kapal yang hendak berlabuh. Tapi kaang ia lupa untuk menerangi dirinya sendiri. Ia tak menerangi apa yang berada disekitarnya. Karena, ia hanya peduli akan apa yang ada di kejauahn mata.
Apa yang ada dibawahnya akan gelap tanpa bantuan cahaya lain. Banyak yang berucap bahwa ia adalah simbol keselamatan. Namun tak sedikit yang menganggapnya simbol kebodohan. Bodoh karena hanya peduli pada yang jauh, bodoh karena tak pernah berbagi pada yang dekat, termasuk dirinya.
4. Cahaya Lilin
Seperti yang kita tau, lilin hanya memiliki intensitas cahaya yang kecil. Sudah begitu, ia jarang sekali hadir untuk orang lain. Lilin hanya hadir dalam keadaan terdesak ataupun pada momen-momen spesial saja. Meski begitu, saat kegelapan datang, ia berani mengorbankan dirinya untuk bisa menerangi lingkungan sekitarnya.
Cahayanya yang kecil itu amat tulus menerangi sekitarnya. Di momen spesial seperti ulang tahun, ia seringkali hadir beramai-ramai. Cahayanya dapat nampak begitu indah dan membuat suasana menjadi sangat romantis. Dirinya adalah simbol pengorbanan.
Itulah tadi ke empat filosofi cahaya yang ada di diri manusia. Dari kesemua tadi, kamu harus ingat. Cahaya adalah cahaya. Dimanapun ia berada, kapanpun, dimanapun, ia bisa menerangi sekitarnya dan membawa manfaat untuk lingkunganya. Semoga kamu bisa mengambil banyak manfaat dari artikel yang satu ini ya. Terimakasih telah menyimak, see you next post!