Zaman sudah berubah, jika sebelumnya banyak hal dilakukan secara manual kini semuanya tak lagi seperti itu. Kini kita punya teknologi yang memudahkan kita dalam melakukan banyak hal. Teknologi sudah demikian pesat perkembangannya hingga kini kita punya games x-box dan game online untuk mengakomodasi kamu-kamu yang doyan main game. Tapi coba pikirin deh apa yang dilakukan orang-orang yang hidup di masa lalu, 200 tahun yang lalu untuk mengusir rasa bosan? Mungkin mereka mencari hal-hal aneh untuk dilakukan, sangat aneh hingga membuat orang-orang di masa kini menganggap kebiasaan mereka sebagai sebuah kekejaman. Mau tahu apa saja yang diperbuat orang-orang di masa lalu? Yuk kita bahas semua satu demi satu.
Kebiasaan Aneh Membakar Kucing
Aduh kucing kan lucu banget, siapa sih orang normal yang tega untuk membakarnya hidup-hidup. Tapi jangan salah, ada lho sekelompok orang di Perancis yang menjadikan aktivitas membakar kucing hidup-hidup sebagai sebuah ritual. Kebiasaan ini dilakukan orang Perancis di abad ke 17. Biasanya dilakukan di musim panas di lapangan terbuka. Setahun sekali orang-orang berkumpul di Place de Greve untuk bernyanyi, menari, dan bermain sambil menyalakan api unggun yang besar.
Agar suasana tambah seru, seseorang akan mencari beberapa ekor kucing lalu memasukkannya ke dalam karung dan mengikatkan karung itu di sebuah tiang. Tak lama kemudian kucing itu biarkan mati terbakar secara perlahan. Banyak yang percaya kalau kucing menjadi penghubung antara penyihir dan iblis. Karena hal inilah orang-orang tak merasa berdosa untuk membakarnya. Setelah selesai abu kucing sisa pembakaran itu akan diambil ke rumah karena dianggap mendatangkan keberuntungan.
Memamerkan Bayi di Inkubator
Seratus tahun yang lalu bayi prematur hanya punya sedikit kemungkinan untuk bertahan hidup. Tapi berkat penemuan inkubator oleh Dr. Martin Corney, semua bayi prematur bisa bertahan hidup dan tumbuh besar. Tapi pada awalnya orang-orang menganggap temuan ini sebagai hal bodoh dan sama sekali tidak dipercayai. Untuk memberitahu khalayak bahwa inkubator buatannya ini memang bermanfaat, Dr. Martin pun kemudian membuat sebuah pameran dengan meletakkan beberapa bayi di dalam inkubator.
Dalam pameran itu dilibatkan beberapa orang dokter yang bekerja sebagai pengawas. Satu hal pasti, bangsal di mana bayi-bayi prematur itu diletakkan dilindungi dengan kaca tebal. Dari luar semua pengunjung melihat ke dalam.
Menghitamkan Gigi
Zaman dulu orang-orang jarang banget membersihkan giginya. Mau gosok gigi gimana wong pasta gigi dan sikat giginya aja belum ditemukan. Jadi, bukan hal aneh jika orang-orang zaman dulu giginya pada bau dan penyakitan. Pada abad ke 16 dan 17 muncul sebuah trend aneh yaitu menghitamkan gigi. Pada masa itu orang-orang biasa membersihkan gigi menggunakan gula tapi karena harga gula sangat mahal akhirnya orang-orang membiarkan gigi mereka rusak hingga menghitamkan giginya karena stress.
Bukan Cuma orang miskin saja yang kondisi kesehatan giginya memburuk, dikabarkan kalangan aristokrat Inggris juga mengalami fenomena serupa. Menurut catatan Ratu Elizabeth I yang notabene nya keluarga kerajaan mempunyai beberapa gigi yang menghitam dan membusuk. Di masa lalu gigi berwarna hitam justru dianggap sebagai orang berada. So, banyak juga yang menghitamkan gigi mereka dengan menggunakan kosmetik tertentu dan arang.
Kompetisi Berjalan Kaki
Guys bukan rahasia kalau di zaman dulu orang-orang bepergian memakai hewan sebagai alat transportasinya. Itu untuk keluarga yang mampu membeli, bisa kamu bayangin dong gimana keadaan mereka yang serba miskin. Alhasil kemanapun ingin bepergian mereka harus berjalan kaki. Nah untuk menguji kemampuan orang-orang dalam menempuh perjalanan jarak jauh, ada sebuah pertandingan di mana orang-orang berjalan kaki hingga 160 km hanya dalam 24 jam saja. Aktivitas ini dianggap sebagai hiburan karena rata-rata orang di masa itu adalah orang yang lelah karena berperang. Mereka sangat stress karena kelelahan berperang sehingga aktivitas apapun yang dianggap menarik akan dilakukan saja. Tapi setelah ditemukan sepeda, pertandingan jalan kaki inipun hilang dan diganti dengan balap sepeda.
Berjalan Pincang
Seperti selebritis masa kini yang mempertontonkan banyak hal unik, orang zaman dulu juga tak jauh berbeda. Mereka melihat tokoh-tokoh bangsawan sebagai sosok yang begitu dipuja dan dijadikan panutan. Inilah yang terjadi pada Putri Alexandra dari Denmark yang dinikahi Pangeran Wales. Putri cantik ini begitu dicintai rakyatnya sehingga semua gerak-geriknya diikuti oleh banyak orang.
Pada tahun 1867 ketika sang putri melahirkan anak yang ketiga, tiba-tiba Alexandra mengalami rematik dan membuat jalannya agak pincang. Orang-orang berpikir bahwa sang putri sedang memamerkan sebuah trend baru sehingga kondisinya yang agak pincang malah diikuti sebagai sebuah tren.
Orang-orang malah gembira dan meniru cara berjalan Alexandra. Malahan diciptakan sejenis sepatu dengan tinggi yang berbeda hingga membuat jalan pincangnya terlihat sungguhan. Trend semakin bertambah vulgar ketika Alexandra menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan.
Foto Tanpa Kepala
Orang-orang jadi keranjingan berfoto ria ketika kamera ditemukan pada tahun 1853. Ada seorang fotografer terkenal yang bernama Oscar Rejlander yang memulai tren “foto tanpa kepala” alias “Headless portrait” yang langsung booming.
Untuk menciptakan efek tanpa kepala, Oscar menggunakan kombinsi film negatif kemudian menciptakan gambar di mana orang dengan kepalanya tampak terpotong. Karena dianggap unik akhirnya berdatanganlah permintaan untuk menciptakan foto serupa dari orang di zaman itu.
Orang-orang merasa terhibur dengan foto semacam ini dan diketahui tak hanya orang dewasa saja yang menyukainya karena anak-anak pun mulai melakukannya.
Menampung Air Mata
Tren ini bermula dari kebiasaan para wanita di masa kekaisaran romawi. Tak ada yang tahu pasti siapa yang memulai mempraktekkan trend aneh ini. Yang pasti saat itu orang-orang mulai menggunakan bejana kecil untuk menampung air mata mereka. Setelah terisi penuh, botol berisi air mata ini akan ditaruh di kuburan seseorang sebagai tanda penghormatan. Agar botol itu terisi penuh dengan air mata, ada kalanya beberapa orang dibayar khusus untuk menangis dan air matanya dibiarkan masuk ke botol itu.
Jika sebelumnya dilakukan di zaman romawi, trend ini kembali dilakukan di zaman Victoria yang memimpin kerajaan Inggris raya dari tahun 1837 sampai 1901. Ketika di Amerika terjadi perang saudara, banyak orang menangis di rumah mereka lalu air matanya dimasukkan ke botol kaca untuk diberikan kepada para suami mereka ketika kembali dari medan perang.