Start-up kita kenal sebagai sebuah bidang baru dalam bisnis yang kini kian berkembang. Sejak era digital dimulai, start-up terus tumbuh besar dari waktu ke waktu. Tapi masih belum banyak yang memahami atau sekedar tahu apa yang dimaksud dengan start-up sebenarnya.
Meskipun masih asing terdengar di telinga, dalam wikipedia.com start-up diartikan sebagai perusahaan rintisan. Perusahaan rintisan atau start-up ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dengan menggunakan atau memanfaatkan internet sebagai platform utamanya. Hasil atau produk dari start-up umumnya berupa produk digital, contohnya saja aplikasi web atau layanan via website.
1. Kamu Cuma Butuh Kreativitas dan Inovasi untuk Menggelembungkan Start-upmu!
Perkembangan start-up dalam wikipedia.com disebutkan terjadi sejak periode munculnya gelembung dot-com. Pada periode gelembung dot-com ini banyak berdiri perusahaan dot-com. Sejak itulah bisnis start-up semakin dilirik dan berkembang. Memulai bisnis start-up tidaklah mudah, tetapi juga bukan berarti mustahil atau terlalu sulit untuk dicoba.
Mengingat peluangnya yang besar di dunia yang begitu memanfaatkan dunia digital dalam pengembangan bisnisnya ini, sudah barang wajar jika kamu bertanya-tanya bagaimana caranya membangun sebuah bisnis start-up. Satu hal yang menurut kebanyakan orang harus dimiliki jika ingin memulai bisnis start-up adalah kreativitas dan inovasi yang dijalankan secara kontinyu atau berkelanjutan.
2. Fokuskan Tujuan!
Hal pertama yang harus kamu miliki saat memulai bisnis start-up adalah keberadaan tujuan yang jelas. Lebih dari sekedar mendapatkan keuntungan melimpah, harus ada tujuan yang lain dan jelas dalam bisnis start-up yang kamu mulai. Tujuan inilah yang akan menentukan langkah kamu selanjutnya.
Berikutnya yang juga harus kamu miliki adalah ide bisnis dan rencana bisnis. Tentunya rencana bisnis tidak akan dapat terwujud tanpa adanya ide bisnis kan? Nah, dari sekian banyak ide bisnis yang kamu punya, kamu harus pilih satu saja agar bisnis yang kamu bangun lebih terfokus. Setelahnya, kamu bisa langsung membuat rencana bisnis, lebih baik lagi jika bisa kamu tuangkan langsung dalam bentuk proposal.
3. Kembangkan Bisnis Startupmu dengan Penuh Ketekunan dan Ketangguhan!
Nah, dalam sebuah bisnis, apalagi bisnis start-up, kamu harus ingat bahwa kamu tidak bisa bekerja sendiri. Kamu memerlukan orang lain dalam menjalankan bisnismu. Mereka inilah yang kemudian akan berkumpul denganmu dan mennyebut diri mereka sebagai sebuah tim.
So, betapa pentingnya arti tim ini membuat adanya harga mutlak bagi kamu untuk membangun sebuah tim yang solid dan kompak. Diri kamu sendiri akan sangat menentukan pula perkembangan dan keberhasilan dari bisnis start-up yang kamu jalankan. Konsistensi kamu dalam mengembangkan dan menjalankan bisnis ini sejak awal. Ketekunan dan ketangguhan kamu untuk menghadapi berbagai persaingan juga akan sangat berpengaruh pada perkembangan bisnis startup milik kamu.
Jadi sekarang setidaknya kamu sudah punya bayangan kan bagaimana kamu bisa memulai sebuah bisnis start-up? Kalau kamu masih ragu akan peluang dari bisnis ini, kamu bisa lihat beberapa perusahaan start-up yang kini sudah membesar namanya. Kamu akan bisa lihat bahwa bisnis ini masih sangat potensial dan menjanjikan. Berikut ini adalah beberapa perusahaan start-up yang kini namanya besar dalam dunia digital :
4. Nge-Hits Bareng Instagram
Jangan bilang kamu tidak mengenal start-up yang satu ini. Kalau kamu ngaku sebagai remaja masa kini, kamu pasti tahu social media bernama instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi untuk share foto dan mulai ramai menjadi perbincangan di tahun 2012.
Instagram didirikan oleh Kevin Styrom dan memiliki logo unik bebentuk kamera yang sangat khas. Begitu hebatnya instagram, facebook sampai mengakuisisi perusahaan tersebut senilai 1 Milliar Dollar, dalam bentuk uang dan saham. Pertumbuhannya di android juga sangat mengagumkan dan bahkan hingga kini penggunanya mencapai angka 150 juta pengguna.
5. Seakurat Uber
Bagaimana dengan start-up bernama uber? Pernah dengat atau mungkin pernah menggunakannya? Kamu perlu tahu bahwa uber adalah perusahaan start-up yang basisnya berlokasi di San Fransisco. Pendiri uber adalah Garret Campand Travis Kalanick yang mendirikan perusahaan ini pada tahun 2009.
Uber adalah aplikasi yang ada di mobil dimana kemewahan sebuah kota sekaligus pengalaman mengarungi kota tersebut bisa dibantu dengan beberapa klik yang ada pada aplikasi uber. Biaya yang dikenakan akan langsung di charge ke kartu kredit pengguna, dan tentunya tanpa dokumen tambahan. Secara sederhana, uber dapat diumpamakan sebagai taksi tometered, dimana untuk kecepatan lebih dari 11 mph biaya dihitung secara jarak jauh dan jika kurang dari itu harga dihitung atas waktu.
6. Mau Startupmu Makin Yes? Belajar Juga dari YesBoss!
Sudah pernah dengan start-up satu ini? Namanya adalah YesBoss, sebuah layanan asisten personal berbasis SMS. Pengguna hanya perlu menghubungi YesBos via sms untuk melakukan tugas, misalnya saja membeli tiket konser atau membeli bunga.
Satu hal yang kamu perlu tahu, bahwa YesBoss ini adalah perusahaan start-up yang berada di Indonesia. Dana awal YesBoss diperoleh dari IMJ Investment Partners dan Convergence Ventures. Hebat bukan?
7. Naikkan Daya Jual Startupmu Seperti Jualo!
Perusahaan start-up yang satu ini secara khusus bergerak di bidang e-commerce. Jasa yang ditawarkan oleh Jualo mirip dengan jasa yang ditawarkan oleh OLX Indonesia. Sebagai perusahaan start-up yang masih bisa dibilang baru, Jualo sudah berhasil memperoleh 2 juta kunjungan pada bulan September 2015.
Jualo yang juga dikembangkan di Indonesia ini didirikan oleh Chaim Fetter. Pendiri sekaligus CEO perusahaan start-up ini mengungkapkan bahwa Jualo sudah memiliki hingga ratusan pengguna terdaftar. Penggunanya pun mencapai ribuan dan sudah mampu memfasilitasi transaksi hingga lebih dari 100 juta Dollar Amerika.
8. Bridestory
Kalau mendengar dari namanya kamu pasti sudah bisa menebak bahwa perusahaan start-up satu ini bergerak di bidang pernikahan. Yup! Tebakan kamu itu sangat tepat, 100 persen benar. Bridestory merupakan salah satu online wedding marketplace yang berbasis di Indonesia.
Bridestory didirikan oleh Kevin Mintaraga dimana ide membangun start-up ini berasal dari kerepotan Kevin sendiri saat harus merencanakan pernikahannya. Berawal dari hal tersebut, Kevin akhirnya memiliki ide untuk membangun start-up yang juga terinsiprasi dari pinterest ini. Kini, website yang tersedia gratis untuk para vendor ini mempunyai sekitar 80 penjual perlengkapan pernikahan.
9. HappyFresh
Berbeda dengan start-up yang lain, HappyFresh adalah perusahaan start-up yang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penggunanya. Model usaha yang dikembangkan HappyFresh adalah membantu para pengguna dalam berbelanja kebutuhan bahan pangan dari supermarket. Melalui HappyFresh pula belanjaan tersebut akan dikirimkan atau diantarkan langsung pada pembelinya.
HappyFresh berkembang terus hingga kini, dengan basisnya adalah di Jakarta, Indonesia dan juga Kuala Lumpur, Malaysia. HappyFresh di tahun 2015 berhasil memecahkan rekor pendanaan seri A senilai 12 juta Dollar Amerika yang mana berasal dari Vertec Ventures dan Sinar Mas Digital Ventures. Nah, sekarang kamu pasti sudah kagum bukan dengan HappFresh?
Sekarang kamu sudah tahu kan bagaimana memulai bisnis start-up? Kamu juga sudah tahu beberapa perusahaan start-up yang kini sudah besar dan berkembang dan bisa kamu jadikan contoh. Tentunya kamu juga dapat mengambil insiprasi dari sana. So, tunggu apa lagi…sudahkah kamu siap menjadi pebisnis start-up?