Setiap orang tua pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Memberikan kehidupan yang layak, pendidikan, serta kecukupan materi, merupakan hal-hal yang sudah umum dilakukan oleh para orang tua. Namun, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan zaman, saat ini mendidik kepribadian anak sejak dini adalah sesuatu yang dibutuhkan, baik untuk si anak, orang tua, maupun untuk bangsa. Seperti kita ketahui bersama, masih banyak permasalahan-permasalahan di negeri ini yang muncul akibat rusaknya moral bangsa.
Oleh karena itu, untuk sekarang ini menanamkan sikap dan jiwa leadership pada anak sejak dini adalah hal yang wajib. Karena pada dasarnya, anak adalah generasi penerus bangsa, dan menanamkan jiwa leadership sejak dini pada anak adalah modal awal untuk menghasilkan generasi penerus yang berkualitas serta berintegritas.
Sebagai orang tua yang bijak, sudah sewajarnya mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas sejak dini dengan mendidik anak, serta menanamkan nilai-nilai dan moral yang baik. Perlu diketahui bahwa pendidikan pertama yang harus diterima anak sebelum pendidikan formal adalah pendidikan moral, dan orang tua memiliki peran penting dalam hal ini.
Berikut ini adalah 7 hal yang perlu diketahui oleh para orang tua untuk memulai mendidik anak serta menanamkan sikap dan jiwa leadership pada anak.
Mulai tanamkan kepercayaan diri pada anak.
Hal utama yang harus dilakukan oleh setiap orang tua dalam membangun sikap dan jiwa leadership pada anak adalah dengan menumbuhkan kepercayaan diri anak.
Ini penting sekali. Mengapa? Karena sejak dini, anak harus diajari untuk berani menunjukkan keahlian yang dimilikinya. Setiap orang tua seharusnya sudah bisa mengenal keahlian anaknya sejak dini, sehingga bisa mempersiapkan pendidikan yang berkaitan untuk mengasah keahlian yang dimiliki si anak.
Menumbuhkan kepercayaan diri pada anak tidaklah sulit, karena mereka terlahir dengan kreativitas yang luar biasa. Jika setiap orang tua mampu memberikan ruang untuk anak bereksplorasi dengan kreativitasnya, maka tidaklah sulit untuk menumbuhkan kepercayaan diri si anak.
Nah, para orang tua sekalian, perlu diingat juga ya, ketika ingin memberikan saran serta kritik yang membangun untuk anak, gunakan bahasa-bahasa yang halus, sehingga anak tidak merasa tertekan.
Menanamkan kejujuran pada anak.
Untuk urusan yang satu ini, setiap orang tua tidak boleh menawar. Nilai ini harus benar-benar ditanamkan pada anak, karena saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa mencari orang sukses, kaya, dan hebat lebih mudah dibandingkan mencari orang yang benar-benar jujur.
Saat menanamkan sikap dan jiwa leadership pada anak, kejujuran merupakan hal yang sangat penting. Pada dasarnya nilai yang harus ditanamkan pada anak adalah selalu menerapkan kejujuran di manapun, kapanpun, dan dengan siapapun anak ini berada.
Tidak sulit untuk mengajari kejujuran pada anak, dan setiap orang tua harus tahu bahwa mengajari anak akan lebih mudah bila diberikan contoh langsung dan penerapannya bisa dikaitkan dengan aktivitas si anak. Misalnya aktivitas saat di sekolah, saat belajar, saat bermain, dan istirahat.
Ajarkan anak untuk berani berpendapat.
Bersikap berani adalah hal yang diperlukan oleh anak, tidak hanya untuk masa depannya tapi bersikap berani juga bisa menjadi senjata perlindungan untuk anak. Saat ini, banyak masalah kekerasan yang dialami oleh anak, yang seharusnya tidak boleh diterima oleh mereka. Nah, ketika berada dalam kasus-kasus seperti ini, sikap berani pada anak harus dimunculkan agar si anak berani melawan ataupun berani bercerita kepada orang lain, sehingga mereka bisa mendapatkan pertolongan sesegera mungkin.
Jika dikaitkan dengan sikap dan jiwa leadership, menanamkan sikap berani juga patut diperhitungkan. Mengapa? Karena berani untuk membela kebenaran dan menentang hal-hal yang menyimpang adalah sikap yang dibutuhkan oleh bangsa kita saat ini. Cara paling mudah untuk melatih anak supaya memiliki keberanian dalam mengutarakan pendapatnya adalah dengan memberikan kebebasan agar si anak bisa leluasa dalam menyampaikan setiap alasan dari tindakan yang diperbuatnya.
Para orang tua jangan lupa juga untuk menanamkan pada anak bahwa mereka harus menghargai pendapat orang lain, dan berlapang dada ketika pendapat si anak tidak diterima.
Mengajarkan pada anak untuk bersikap adil.
Bersikap adil harus mulai ditanamkan kepada anak sedini mungkin, dan untuk para orang tua perlu diingat, mengajari anak akan lebih mudah jika menggunakan contoh perilaku langsung. Mulai ajari anak dari hal-hal kecil, misalnya ketika si anak diberi sekotak kue, sampaikan pesan pada anak agar semua teman-teman sekelasnya kebagian semua dan jumlahnya sama rata. Perhatikan sikap anak, apakah semua teman-temannya mendapatkan kue dengan jumlah sama rata atau tidak.
Hal-hal sederhana seperti ini perlu selalu diajarkan kepada anak agar mereka terbiasa untuk berlaku adil sejak kecil.
Menanamkan sikap disiplin pada anak.
Disiplin adalah salah satu sikap yang harus ditanamkan pada anak sedini mungkin. Kedisiplinan bisa diterapkan saat anak di rumah, misalnya dengan mengatur jam belajar dan jam bermain anak. Ajarkan pada anak untuk selalu mematuhi jam yang sudah dibuat. Hal ini akan membentuk kebiasaan anak dengan aturan waktu sehingga menjadi terbiasa untuk bersikap disiplin.
Mengajarkan toleransi pada anak.
Toleransi atau yang biasa dikenal dengan sikap saling menghargai adalah salah satu sikap yang sangat penting untuk ditanamkan oleh para orang tua kepada anaknya. Dengan begitu, banyaknya perbedaan di negara kita seperti agama, karakter, suku, bahasa, dan sebagainya, menuntut para orang tua untuk benar-benar memberikan pendidikan toleransi pada anak.
Hal ini diperlukan sebagai langkah awal dalam membangun jiwa leadership dalam diri seorang anak. Mengapa demikian? Karena anak yang memiliki sikap saling toleransi biasanya cenderung lebih mudah menghadapi segala bentuk kekalahan dan akan menerimanya dengan lapang dada.
Menanamkan sikap untuk bekerja sama dengan orang lain.
Mengapa anak harus memiliki kemampuan ini? Karena kemampuan bekerja sama dengan orang lain baik dengan yang seumuran maupun tidak seumuran dalam hal melakukan diskusi tugas maupun pekerjaan dengan rekan satu tim merupakan salah satu bentuk leadership. Sebagai leader yang baik, amanat atau perintah akan disampaikan dengan bahasa dan kalimat yang sopan. Hal ini diperlukan agar tidak menyakiti perasaan orang lain.
Melatih anak untuk bekerja sama tidaklah sulit, latihan bisa dilakukan bersama adik atau saudara serta keluarga terdekat lainnya, misalnya melakukan gotong-royong membersihkan kebun atau halaman rumah. Tidak hanya di rumah, di sekolah pun anak juga bisa diajari untuk bekerja sama dengan diberikan kesempatan untuk bergantian menjadi pemimpin doa bersama sebelum memulai pelajaran di kelas. Hal-hal seperti ini bisa dijadikan cara untuk menumbuhkan jiwa leadership pada anak.
Nah, demikian beberapa hal yang harus diajarkan dan ditanamkan pada anak sejak kecil bagi para orang tua yang ingin membangun sikap dan jiwa leadership pada anak. Perlu diingat juga bahwa sikap dan perilaku baik pada anak merupakan cerminan dari orang tuanya, karena masa saat kanak-kanak merupakan masa-masanya menjadi peniru (copycat). Sehingga biasanya, apapun yang dilakukan oleh orang tua akan ditiru oleh si anak.
Dengan demikian, setiap orang tua harus berhati-hati dan juga harus memberikan contoh yang baik untuk anaknya. Baik dari segi sikap, perilaku, hingga pada tutur kata yang baik. Sebelum anak mengemban pendidikan dasar, orang tua harus menjadi guru yang baik di rumah dalam mengajarkan pendidikan moral untuk anak. So, siapkah kamu menjadi orang tua sekaligus guru yang baik?