Film yang Terinspirasi dari Kehidupan Wanita

5 Film yang Terinspirasi dari Kehidupan Wanita!

Perempuan punya beragam sisi. Ada bagian kuat, sensitif, dan bagian lain yang tak bisa dianggap remeh. Perempuan cantik dan baik, perempuan yang sensitif namun kuat sangat menarik dibuat sebagai ide cerita.

Film yang Terinspirasi dari Kehidupan Wanita
Film yang Terinspirasi dari Kehidupan Wanita

Segala keribetan urusan perempuan juga akan jadi bahan yang mahal untuk jadi sebuah karya. Dari sekian banyak sisi kehidupan wanita, banyak sutradara dan penulis cerita mengambilnya sebagai pemeran utama.

Berikut adalah beberapa film yang menggunakan wanita sebagai pemeran utama, dan tak akan membuatmu menyesal untuk meminjam DVD dan menontonnya di akhir pekan.

The Devil Wears Prada

Poster film The Devil Wears PradaConfessions of a Shopaholic
The Devil Wears Prada via www.people.com

Film bertema kehidupan perkantoran besar dengan mobilitas tinggi ini, dimainkan oleh aktris kelas dunia. Anne Hathaway memerankan Andy, seorang cerdas lulusan universitas ternama yang sedang mencari pekerjaan, diterima bekerja di sebuah majalah fashion terkenal.

Andy menjadi asisten Miranda Priestly (Meryl Streep) yang perfeksionis dan galak. Masalahnya adalah Andy tidak peduli fashion namun harus berhadapan dengan kehidupan kantor yang glamor dan fashionable.

Film ini menceritakan seorang wanita pekerja keras yang berusaha memahami kemauan atasannya. Dari film ini kamu bisa belajar bagaimana bekerja keras dan memahami keinginan orang lain. Ketika memilih dan masuk ke dunia pekerjaan kamu juga harus siap dengan lingkungan yang berubah.

Untuk menjadi ikan di laut, kamu harus bisa bertahan sebagaimana ikan laut bertahan hidup. Jika kamu berkeras jadi ikan air tawar, kamu akan hancur perlahan. Kurang lebih begitulah, intinya masuk ke dunia baru memerlukan adaptasi juga. Dan wanita (kamu, iya kamu!) pasti bisa melakukannya.

Confessions Of A Shopaholic

Poster film Confessions of a Shopaholic
Poster film Confessions of a Shopaholic via fashionblog-cococouture.blogspot.com

Kamu pasti tidak asing dengan Shop dan holic ya kaan? Film ini bercerita tentang seorang wanita bernama Rebecca (Isla Fisher) yang amat sangat suka berbelanja. Apapun yang ia lewati di etalase seolah memanggil untuk dimiliki.

Namun, kemudian masalah datang karena ia selalu berbelanja dengan kartu kredit. Yap tiba-tiba tagihan kartu kredit membengkak dan ia tak mampu membayarnya. Bersamaan dengan itu ia mendapati lemarinya telah penuh dengan pakaian dan aksesoris yang tak seluruhnya ia pakai.

Sebagai wanita pasti kamu sering sekali lapar mata. Apalagi di zaman online shop seperti saat ini. Kemudahan dalam mencari dan memilih barang akan membuatmu mudah membeli barang-barang tersebut.

Dari film ini kamu akan belajar, bahwa tidak semua keinginan harus terpenuhi. Sebagai perempuan kamu harus cerdas menentukan mana yang harus dibeli mana yang tidak. Kartu kredit dan kartu ATM juga harus bisa kamu gunakan secara bijak.

Still Alice

Dr. Alice
Dr. Alice via theskinny.co.uk

Film ini menceritakan tentang seorang wanita cerdas yang selalu menjaga kesehatannya dengan baik meski usia terus bertambah. Dr. Alice Howland adalah seorang dosen linguistik yang mempelajari berbagai kata dan tata bahasa.

Suatu hari ingatannya mulai kabur dan ia memutuskan untuk bertemu dengan dokter untuk mengkonsultasikan keadaan kesehatannya. Tak diduga, ternyata ia mengidap penyakit Alzheimer. Dalam beberapa waktu keadaan tubuhnya akan memburuk. Ingatannya pun akan semakin memudar.

Dari film ini, kamu bisa belajar bahwa hidup ini akan memberi hal baik jika kita terus berusaha. Segala masalah akan bisa kamu hadapi jika terus mencari pemecahannya. Saling mendukung dalam sebuah keluarga juga akan meningkatkan kemungkinan kesembuhan penyakit.

Dalam kasus alzheimer, penderita memang membutuhkan pengertian, perhatian, dan kesabaran dari setiap anggota keluarga. Karena dalam tahap tertentu, penderita akan sangat mudah melupakan berbagai hal, bahkan sekejap setelah melakukannya.

My Sister’s Keeper

Anna dan kakaknya
Anna dan kakaknya via film4.com

Abigail Breslin yang berperan sebagai Anna Fitzgerald, dilahirkan untuk menjadi suku cadang bagi kakaknya yang sakit parah. Sejak bayi, Anna telah merasakan berbagai suntikan dan operasi untuk membantu kakaknya agar dapat bertahan hidup.

Ketika kakaknya sudah mencapai kanker stadium akhir, Anna mulai melawan orang tuanya dengan menyewa pengacara agar ia terbebas dari kewajiban menjadi donor kakaknya. Ia beralasan bahwa sepanjang hidupnya, bahkan sebelum ia dilahirkan, ia hanya digunakan untuk menjadi pelindung bagi kakaknya.

Ia berkata bahwa dia tak memiliki hak atas dirinya sendiri. Namun di akhir film ternyata ada sebuah alasan yang membuat Anna menuntut orang tuanya. Alasannya ternyata bukan untuk kepentingannya sendiri.

Dari film ini kamu akan belajar bahwa mencintai keluarga dan diri sendiri adalah kewajiban. Kamu pasti rela melakukan apa saja untuk menjaga agar keluarga tetap utuh dan bisa bersama sekalipun harus bertaruh nyawa.

Dan kadang, jika memang harus dipisahkan maut kita harus siap. Karena kasih sayang keluarga tak selesai hanya di dunia saja. Namun berlanjut hingga kehidupan abadi di akhirat.

Philomena

Philomena dan Martin
Philomena dan Martin via poachedmag.com

Philomena adalah sebuah film yang di adaptasi dari kejadian nyata yang dialami oleh seorang ibu bernama Philomena Lee, dari Irlandia. Di usianya yang amat muda, ia hamil di luar nikah dan dikirimkan ke sebuah tempat untuk para ibu yang hamil sebelum menikah.

Di tempat ini, ia bisa bersama anaknya hingga tiga tahun lamanya. Pada saat itu, Gereja Katolik menyerahkan anak Philomena untuk di adopsi oleh keluarga Amerika. Sejak saat itulah Philomena tak lagi bisa menemui anaknya.

Setelah bertahun-tahun berlalu, anak Philomena yang lain memberikan saran untuknya agar mencari kakaknya yang hilang. Philomena kemudian mulai mencari anaknya dengan seorang jurnalis bernama, Martin Sixsmith di Amerika.

Perjuangan Philomena akan membuatmu sadar bahwa ibu akan selalu berusaha menyayangi anaknya. Ibu yang terpisah bertahun-tahun pun akan selalu berusaha mencari anaknya sekalipun harus melintasi benua sendirian.

Di usia Philomena yang telah senja, ia dengan gigih mengikuti setiap tanda yang ia dapatkan. Beragam teka-teki dan kesulitan ia jalani demi mendengar kabar tentang putranya. Meski ternyata putranya telah meninggal dan ia tak sempat bertemu lagi, Phiomena cukup bahagia karena tahu anaknya telah menjadi orang yang hebat dan berdedikasi untuk Amerika.

Dia dengan besar hati pula menerima bahwa anaknya memiliki kekurangan dan tetap bangga padanya. Kamu yang calon ibu harus menonton film ini agar tahu benar bahwa cinta seorang ibu tulus dan tanpa pamrih.

Berhati-hati dalam memutuskan tiap langkah juga perlu kamu lakukan, agar tidak menyesal seperti Philomena yang harus terpisah karena keteledorannya sendiri di masa muda. Menjadi ibu, tidak dipelajari sejak anakmu lahir nanti ya.

Mulai saat ini, ketika kamu masih memiliki orang tua, kamu harus berusaha menjadi anak yang baik agar kelak anakmu memiliki ibu yang bisa menjadi contoh untuk dirinya.

Masih banyak lagi film yang diadaptasi dari kehidupan wanita. Banyak diantaranya yang bertujuan untuk menghibur, namun ada pula yang menceritakan dan mengandung pesan moral bagi penonton wanita.

Film adalah sebuah cara untuk menunjukkan bagaimana hidup ini berjalan. Dan wanita, menunjukkan bahwa kunci dan jawaban dari masalah kehidupan sejatinya dimiliki oleh setiap orang selemah apapun ia. Jadilah wanita yang hebat ya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nine + nine =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.