Filosofi papan catur ternyata banyak mengajarkan kita tentang bagaimana cara menghadapi setiap masalah dalam kehidupan. Apalagi, jika kita jeli dalam melihat setiap permasalahan yang datang menghampiri kita. Selayaknya bermain catur, kita bisa mengendalikan permasalahan sehingga bisa diatasi dengan lebih mudah tanpa harus menguras banyak tenaga dan pikiran.
Sederet filosofi papan catur yang bakal kami ulas, akan memberikan kita insight-insight baru tentang bagaimana melihat sudut pandang lain dari sekotak papan catur. Lewat enam puluh empat kotak hitam putih, kita bisa melihat banyak sekali pelajaran yang akan bermanfaat buat kebahagiaan kita dalam menjalani hidup.
Tanpa berpanjang-panjang kata lagi, kira-kira seperti apa sih filosofi papan catur yang bisa kita ambil hikmahnya? Cek langsung yuk ulasannya berikut ini.
1. Filosofi papan catur pertama: papan catur layaknya bumi yang kita pijak dalam menjalani kehidupan
Dalam permainan catur, papan catur tentu menjadi bagian terpenting. Tanpa papan catur, maka tidak akan ada permainan catur seperti yang dimainkan oleh banyak orang saat ini. Papan catur bisa diibaratkan sebagai bumi yang kita pijak dalam menjalani kehidupan. Dalam konteks ini, kita diibaratkan sebagai bidak-bidak catur yang akan berjuang menghadapi lawan yang sudah siap menghadang. Kita berjuang melawan hambatan-hambatan dalam mengejar mimpi demi kebahagiaan yang hakiki.
2. Dalam kotak papan catur, selalu ada hitam dan putih selayaknya antonim yang selalu berlawanan
Sebagaimana yang telah kita ketahui, dalam hidup tentu ada hal-hal yang berlawanan. Seperti halnya hitam dan putih, yang terdapat dalam papan catur. Bila dilihat dalam kehidupan nyata, kita bisa memandang dua hal berlawanan. Contohnya, gelap dan terang, laki-laki dan perempuan, baik dan buruk, besar dan kecil, luas dan sempit. Beberapa lawanan tadi memang dilihat tak akan pernah akur. Namun, jika dilihat dari sisi lain, mereka selalu berdampingan dan tidak dapat dipisahkan.
3. Papan catur memberikan keleluasaan bagi bidak, namun ada aturan yang ketat ketika mereka akan melangkah
Seperti yang kita tahu, dalam bermain catur tentu ada aturan-aturan tertentu yang wajib ditaati. Setiap kali akan melangkah, kita harus memperhatikan jenis bidak apa dan bagaimana langkahnya. Apabila melanggar, akan mendapat hukuman. Begitu pula dengan kita yang hidup di bumi ini. Kita hidup tentu dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus menaati peraturan-peraturan yang ditujukan pada kita sebagai hamba yang wajib beribadah kepada Tuhan-Nya.
4. Bidak yang sudah ada di papan catur tidak akan bisa keluar kecuali mereka mati. Begitu pula dengan kita
Bidak-bidak yang sudah ada di papan catur tidak akan bisa keluar dari papan kecuali mereka mati. Apabila mereka tidak mati, mereka akan terus ditempa untuk mengalahkan lawan yang ada di depan mereka. Begitu pula dengan kita. Kita dilahirkan di dunia agar beribadah kepada Tuhan dan kita tidak bisa keluar dari dunia apabila kita belum meninggal. Kita diharuskan tetap semangat dalam menghadapi kehidupan sampai titik darah penghabisan.
5. Tidak selamanya hitam akan menjadi hitam, dan putih akan menjadi putih. Keduanya bisa beriringan bersama-sama
Seperti pada poin nomor tiga tadi, dibahas bahwa dalam bidak catur terdapat warna hitam dan putih. Keduanya memang berbeda, tetapi bisa berdampingan bersama-sama. Begitu pula dengan kita, tidak benar apabila kita diciptakan hanya untuk menjadi hitam. Kadang pula kita bisa berubah sifat menjadi putih. Sama halnya, kita tidak diciptakan hanya untuk menjadi putih. Kadang pula kita bisa berubah sifat menjadi hitam. Kita manusia memang tak bisa lepas dari dosa.
Nah, itu dia sederet filosofi papan catur yang bisa kita pelajari dan terapkan langsung dalam kehidupan kita. Apabila kita teliti, hal-hal detail seperti papan catur ternyata mampu memberikan pelajaran berharga yang tidak ada duanya.