Hai gaes, jumpa lagi dengan kami. Kali ini, kami akan membahas sedikit tentang filosofi jari yang ada di jari jemari manusia. Kira-kira, ada filosofi apa ya dibalik lima jari tangan kita? Yuk, langsung kita simak uraian singkat kami berikut ini. Selamat menyimak ya.
1. Ibu Jari
Filosofi jari yang pertama, ialah Ibu Jari atau yang biasa kita sebut “jempol” adalah simbol pemimpin atau pejabat. Ibu jari adalah jari yang utama bila dibandingkan dengan keempat jari lainnya. Kenapa Jempol identik dengan symbol pejabat? Karena ibu jari biasanya identik dengan kebagusan, persetujuan, dan sifat baik.
Bukankah pemimpin memang sudah sepantasnya menjadi tokoh sentral dalam urusan setuju dan tidak setuju akansebuah keputusan? Coba angkat jempolmu untuk menyatakan rasa setuju, pasti keempat jari yang lain akan menunduk.
2. Telunjuk Jari
Telunjuk merupakan simbol dari orang kaya. Sebab budaya orang kaya yakni menunjuk. Jika butuh apa-apa, orang kaya tinggal tunjuk karena dia punya harta atau kekuatan. Bahkan dengan harta yang dia punya, dibeberapa kasus dia bisa mengatur keputusan akhir dari seorang pemimpin untuk setuju atau tidak setuju akan suatu perkara.
Sekarang cobalah menunjuk sesuatu. Ketika sedang menunjuk, ibu jari menekan ketiga jari yang lain untuk tunduk padanya bukan? Itulah yang bisa kita dapat dari filosofi jari di bagian telunjuk.
3. Jari Tengah
Jari Tengah merupakan lambang dari seseorang yang bijak atau orang yang berilmu. Jari tengah merupakan jari yang ukuranya paling tinggi diantara kelima jari yang ada ditangan.
Akan tetapi, setiap kali kita akan makan dengan tangan, mengambil suatu barang, atau yang lain, dengan sendirinya jari tengah akan menjadi sejajar dengan empat jari lainya. Itulan perlambang akan kebijakan jari tengah.
4. Jari Manis
Banyak yang berpendapat jika jari ini menyimbolkan remaja. Segala sesuatu urusan, bisa dibilang tidak terlepas dari unsur “manis”. Wajah manis, senyum manis, suara manis, dan segalanya manis. Sekali lagi coba kita lihat, kamu pernah coba mengangkat jari manis? Bisakah dia berdiri tegak dengan sempurna? Ternyata sulit bukan?
Itulah masa remaja. Pada masa itu, hampir semua remaja merasa sudah merasa bisa mandiri, tidak mau diatur, maunya hidup bebas, lepas tanpa ada aturan. Padahal sesungguhnya dia masih membutuhkan topangan dari orang tuanya, gurunya dan orang lain.
5. Kelingking
Ini adalah jari terkecil dalam susunan lima jari kita. Banyak yang menganggap jika jari ini adalah symbol kaum perempuan. Bukan bermaksud menyinggung atau merendahkan, ini dalah asumsi banyak orang. Kelingking ini kecil, mungil, tapi “fungsional”. Justru karena ukuranya yang kecil, dia dapat melakukan banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh keempat jari yang lain.
Biarpun kecil, kelingking ini punya sifat “menangan”. Coba ingat saat kita suit, kelingking yang bertemu Ibu jari pasti yang menang kelingking kan?. Itu merupakan simbol bahwa penguasa saja bisa bertekuk lutut dan kalah dengan wanita.
Kalau semua unsur jari ini dapat bersatu, maka pekerjaan sehari-hari dapat dengan mudah terlaksana. Dari sekedar bersalaman, menggaruk, membelai, menulis, memijit, semuanya jadi terasa mudah bila kelima jari ini bersatu. Begitu juga dengan manusia. Jika kelima unsur filosofi diatas bisa kita terapkan, kita bisa saling mengisi dan menjaga. Jika demikian, aktivitas keseharian akan berjalan dengan baik.
Oke gaes, itulah tadi artikel singkat kami tentang filosofi jari jemari manusia. Semoga artikel ini bermanfaat, see you next post!