Kawula muda masa kini pasti sudah mengenal apa itu pacaran atau bahkan justru sudah berpacaran. Pacaran tidak hanya membawa dampak positif, namun juga dampak negatif buat diri kamu dan mungkin juga orang-orang di sekitarmu. Lalu, pacaran yang bagaimana yang sebaiknya kamu hindari?
Nah, beberapa ulasan di bawah ini mungkin akan bermanfaat dan perlu kamu ketahui. Jangan sampai kamu menyesal nantinya karena telah melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran agamamu. Yuk, langsung di simak hal-hal apa saja yang harus kamu hindari.
1. Pacaran Cenderung Tidak Diawali Dengan Tahap Persahabatan.
Banyak pasangan yang tidak melewati tahap persahabatan yang bertujuan untuk saling mengenal sifat dan sikap satu dengan yang lainnya. Mereka lebih mementingkan status ‘berpacaran’ dari pada harus melewati tahap pertemanan ataupun persahabatan. Pemikiran seperti ini didasarkan pada,”Gue suka sama lu, jadi kenapa kita harus temanan kalau udah sama-sama suka.” Sebaliknya jika pemikiran tersebut didasarkan dengan persahabatan,”Lu sama gue punya hobi yang sama, jadi kita bisa nikmatin hobi kita sama-sama.”
Setiap daya tarik romatis yang berkembang didalam persahabatan kamu dan dia adalah bonus dari hubungan persahabatan yang kalian jalani. Keintiman dalam suatu persahabatan akan membuat kamu dan dia saling memahami karakter masing-masing. Akan tetapi lain halnya ketika suatu hubungan hanya didasarkan pada daya tarik fisik dan romantisme saja maka hubungan tersebut akan bertahan selama perasaan tersebut ada.
Jika perasaan akan ketertarikan non-fisik atau bahkan fisik sudah tidak menarik serta ada orang yang lebih menarik lagi maka hubungan itu akan berakhir begitu saja. Dengan menjajaki tahap persahabatan terlebih dahulu kamu dapat saling memperlihatkan ketertarikan satu sama lain. Kamu juga dapat melihat bagaimana kamu dan si dia menjalani dan menghargai satu sama lainnya.
2. Cinta = Seks
Kamu mungkin bertanya-tanya, apakah cinta sama dengan hubungan fisik saja? Jelas tidak. Cinta menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah suka sekali, sayang benar, kasih sekali, ataupun terpikat antara laki-laki dan perempuan. Nah, apabila kamu menyamakan cinta dengan hubungan fisik maka itu bukanlah cinta.
Cinta bukan merupakan keterlibatan fisik. Keterlibatan fisik dalam suatu hubungan percintaan dapat merusak pandangan dan menuntun kita pada pilihan yang tidak bijaksana. Di dalam agama Islam, Allah menuntut kesucian. Dalam hal ini jelas bahwa hubungan fisik (seks) dilarang. Jadi, cinta tidak sama dengan hubungan fisik.
Namun, di jaman sekarang banyak kawula muda yang menyamakan cinta dan seks. Pada dasarnya pacaran adalah proses saling mengenal antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk menuju ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Apabila kamu menyamakan cinta dan seks, hal ini akan merusak kesucian cinta di antara kamu dan pasanganmu.
3. Pacaran Terkadang Dapat Menjauhkan Kamu Dari Teman, Keluarga Bahkan Tuhan.
Pacaran merupakan proses pengenalan diri satu sama lain untuk dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu pernikahan. Proses ini akan membawa kamu kepada pilihan terbaik, untuk mengenal pasanganmu lebih baik. Tetapi dalam suatu hubungan yang serius, bukan hal yang bijaksana jika pasanganmu melarang kamu untuk bersosialisasi dengan teman-temanmu atau bahkan keluargamu sendiri.
Apabila hal ini terjadi dan kamu telah bermusuhan dengan teman dan keluargamu. Jika pada akhirnya hubungan kamu dan dia berakhir sedangkan hubungan kamu dan sahabatmu atau keluargamu telah hancur. Kepada siapa kamu akan mengadu? So, think smart girls!
4. Pacaran Mengalihkan Fokus dan Tanggung Jawab Untuk Mempersiapkan Masa Depan.
Sering kali pacaran malah merusak fokus kamu dalam mempersiapkan masa depanmu. Membuat study-mu menjadi kacau karena kamu hanya sibuk dengan pacarmu. Seharusnya pacaran dapat menjadi motivasimu untuk cepat menyelesaikan study yang sedang kamu jalani.
Jika pacaran hanya akan merusak dan mengganggu fokusmu, lebih baik kamu tidak usah berpacaran dulu. Tapi jika sebaliknya, pacaran sah-sah saja kamu lakukan. Asalkan pacaran dilakukan dengan baik dan atas dasar saling mendukung, menghargai dan juga tidak melupakan tanggung jawab utama kamu.
5. Ketergantungan Satu Sama Lain.
Maksudnya adalah apabila kamu berpacaran dan selama kamu berpacaran itu pasanganmu selalu ada untuk kamu. Maka apabila putus kamu akan mencari yang baru karena kamu sudah terbiasa dimanja atau diantar jemput dengan pacarmu. Hal ini juga dapat membuatmu menjadi ketergantungan akan pacarmu.
Misalnya apabila pacarmu tidak ada, kamu tidak dapat pergi sendiri sedangkan biasanya sebelum kamu berpacaran kamu bisa pergi ke mana saja sendiri tanpa bantuan orang lain. Kamu juga menjadi lebih manja karena terbiasa dituruti oleh pacarmu. Kemandirian yang kamu miliki sedikit demi sedikit akan menghilang dan membuatmu merasa kamu tidak dapat melakukan suatu kegiatan tanpa pacarmu.
Sama halnya seperti kamu ketergantungan menggunakan obat-obatan terlarang. Begitu pula dengan pacaran, kamu bisa tergantung kepada pacarmu. Apalagi bila kamu dan dia telah melakukan hubungan fisik (seks), pasti kamu dan dia saling ketergantungan.
6. Pacaran Membuat Kamu Mengevaluasi Sifat dan Karakter Orang Lain Hanya Dari Luarnya.
Terkadang dalam berpacaran kamu hanya melihat seseorang dari apa yang dia pakai atau apa yang dia bawa. Kamu mengevaluasi orang itu dari luarnya dan materinya. Sedangkan kamu tidak tahu isi hatinya yang sebenarnya. Apakah dia berpacaran denganmu hanya untuk nafsu atau kamu mungkin dijadikan bahan taruhan dia dan temannya karena sebuah alasan tertentu.
Kamu tidak dapat melihat orang dari apa yang kamu lihat saat ini. Mobil atau motor yang dia pakai mungkin masih pemberian dari orang tuanya. Namun lain halnya jika dia telah bekerja dan mapan secara materi. Akan tetapi, belum tentu juga kemapanannya itu membuat sifat dan karakter yang positif dan baik untuk dijadikan pasangan hidup. Kamu juga harus mengenal dia secara baik.
7. Pacaran Hanya Tujuan Akhir.
Maksudnya adalah pacaran hanya dijadikan tujuan akhir dari sebuah permainan dalam suatu kelompok pertemanan. Banyak anak muda sekarang menjadikan lawan jenisnya sebagai bahan taruhan diantara kelompok mereka. Nah, tujuan akhirnya adalah berpacaran.
Jelas hal ini menjadi hal yang negatif. Karena pacaran dijadikan bahan mainan bukan dijadikan sebagai tujuan untuk ke jenjang pernikahan. Apalagi tujuan pacaran hanya untuk kesenangan fisik (seks) belaka.
8. Pacaran Menjadi Ajang Pamer.
Banyak sekali anak muda yang menjadikan pacaran sebagai ajang pamer. Baik itu di media sosial atau dipergaulan sehari-hari. Apa harus seorang cewek atau cowok hanya untuk dipamerkan? Tentunya hal ini sangat tidak baik dan menjadi ajang persaingan satu dengan yang lainnya.
Belum tentu pacarmu yang tampan atau cantik itu akan menjadi istri atau suamimu di masa depan. Bisa saja mereka dengan wajah yang rupawan memiliki hati yang tidak baik. Nah, sebaiknya pacaran tidak dijadikan ajang untuk pamer. Apabila putus kamu akan menjadi bahan omongan dan cibiran teman-temanmu.
9. Pacar Dijadikan Tempat Luapan Emosi.
Emosi memang sangat sulit untuk ditahan, kapan saja secara sadar atau tidak kamu bisa meluapkan emosimu. Bagaimana jadinya jika pacarmu kamu jadikan tempat luapan emosimu yang tidak stabil? Lalu bagaimana jika kamu sampai main tangan terhadap pacarmu?
Tentunya pertanyaan di atas akan kamu jawab dengan,”Ah, gue kan sayang sama cewek/cowok gue. Mana mungkin gue mau mukulin dia.” Tapi jangan salah, tidak sedikit yang menjadikan pacar sebagai bahan untuk adu tinju. Maksudnya adalah pacar yang seharusnya dijaga malah dipukuli dan dianiaya karena luapan emosi yang tidak terkontrol.
10. Pacaran Hanya Sekedar Status.
Ini maksudnya apalagi? Jadi maksudnya adalah kamu para jomblowan dan jomblowati karena takut dijadikan bahan ledekan teman-temanmu, kamu memilih untuk berpacaran tapi hanya sekedar status atau main-main. Terus tujuannya apa? Tujuannya adalah agar tidak menjadi bahan cibiran dan ledekan teman.
So, gimana guys kamu sudah menghindari hal-hal di atas atau belum? Jika belum, ayo coba buat pacaran lebih sehat dan bertanggung jawab. Jika sudah, tetap pertahankan semoga langgeng dan sampai ke jenjang pernikahan.