Kepopuleran Lagu Dangdut di Beberapa Negara Asing, Ayo Joged Gan!

Sebagai Negara tempat di mana lagu dangdut dilahirkan, kamu harus berbangga hati karena penggemar musik dangdut ternyata tersebar di seluruh penjuru dunia. Musik itu universal, dari ras manapun kamu, selalu bisa menikmati musik yang dinyanyikan dengan bahasa berbeda-beda. Begitu pula dengan dangdut, Kepopuleran Lagu Dangdut semakin menjadi-jadi. Banyak pemusik dari luar yang terjun ke music dangdut dan menyanyikan lagu dangdut dengan bahasa Inggris, Jepang dan Jerman. Wah, unik banget kan guys? Gak sedikit lho lagu lansiran pemusik negeri ini yang tembus penjualannya ke pasar internasional, salah satunya Lagu kopi dangdut yang begitu booming di negeri sakura sana. Orang-orang Jepang begitu terhipnotis dengan irama dangdut yang ceria, membuat semua orang ingin berjoget dan bersenang-senang.

ARILT1

Biar kamu tahu sekeren apa lagu dangdut itu, saya ajak kamu keliling dunia dan kenalin kamu ke beberapa penyanyi dangdut internasional dari berbagai Negara. Kamu pasti kaget kalau tahu musik dangdut juga diajarkan di universitas-universitas keren di luar sana, wow hebring banget kan guys. Let’s roll it boys…

Amerika Serikat

Di Amrik, musik dangdut dianggap kental dengan nuansa etnik yang begitu nyata. Saat dimainkan, orang-orang bule itu merasakan banyak sentuhan alat musik modern, sedikit sentuhan musik india, dan arab. Hmmm…. Aneh banget kali, mixed musik deh jadinya. Jadilah karya baru yang unik, nikmat dan asoy yaitu musik dangdut. Nah di Amrik ada seorang penyanyi dangdut bernama Arreal Thilgman yang terpilih dari sebuah kompetisi musik dangdut oleh New Sound Release. Pemilik NSR adalah orang asli Indonesia yang menetap di Amrik hampir 20 tahun lamanya hingga menikah dengan orang Yankees.

Jerman

Helo Deutsch…. Itu panggilan buat orang Jerman. By the way, di Jerman music dangdut tak kalah banyak penggemarnya. Di sana ada Eckhart yang begitu tergila-gila pada musik dangdut. Bule ini idolanya aja Meggie Z, terus ganti nama jadi Egi. Z saking tresnonya sama musik dangdut. Keunikan ini membuat program bukan empat mata trans 7 mengundang Egi Z AKA Eckhart untuk tampil live di studio trans 7. Wow jadilah sebuah tontonan seru yang menyedot perhatian para pemirsa televisi di seluruh nusantara.

Australia

Kepopuleran Lagu Dangdut menjadikan banyak Negara mengkiblatkan dirinya pada Indonesia. Sudah banyak pemusik dangdut kita yang manggung di Australia, sebut saja Ikke Nurjanah, Meggy Z, Rhoma Irama dan penyanyi-penyanyi lainnya. Untuk mengobati kerinduan orang-orang kita yang menetap di Australia, dibentuklah grup music dangdut bernama Soerkansyah yang dikepalai oleh Deva Permana. Orkes musik Soerkansyah anggotanya adalah WNI yang tinggal di sana. Lagu-lagu yang sering mereka bawakan pun masih lagu-lagu populer dari Indonesia semacam Fatimah, Bang Thoyib, Terrajana dan beberapa lagu lainnya.

Jepang

Yap di sinilah lagu dangdut paling banyak penggemarnya. Di sana, dangdut lebih dikenal dengan J-Dangdut dan dinyanyikan oleh sebuah grup musik dangdut yang dinamakan OM Ranema (Orkes Melayu Rakyat Negeri Matahari). Sebagian personnel grup musik ini ada yang asli orang jepang dan cina. Hmm…. Asiiiiiiikkk dech,

Dangdut sering disamakan dengan musik kampungan, dinikmati oleh orang-orang pinggiran yang bekerja serabutan saja. Faktanya tidak seperti itu, kini musik dangdut sudah masuk ke berbagai kalangan dan penikmatnya pun semakin banyak. Untuk go internasional, diperlukan para penggiat yang mempopulerkan dangdut ke benua lain. Bahasa kerennya mengekspor musik dangdut gitu deh. Hehe.

Kepopuleran Musik Dangdut bukan sesuatu yang mustahil, berkat jasa sejumlah praktisi, kini aliran baru dari lagu dangdut sudah banyak dikembangkan di luar sana. Yang menarik perhatian saya, musik dangdut mulai dijadikan materi penelitian. Sebut saja Prof. Andrew N. Weintraub seorang pengajar dari Universitas Pittsburgh yang tertarik untuk meneliti musik dangdut hingga membentuk sebuah grup musik bernama Dangdut Cowboys yang terinspirasi dari lagu-lagu Rhoma Irama sebagai materi utama lagu-lagu yang dinyanyikannya.

Untuk memenuhi keingintahuannya akan music dangdut, Prof. Andrew sengaja dating ke Indonesia untuk meneliti sejarah dan perkembangan musik dangdut di Indonesia. Setelah bertanya sana-sini, Prof. Andrew akhirnya mantap pergi ke Indonesia dan mendatangi Jawa Timur yang dikenal sebagai gudangnya penyanyi Dangdut terkenal di Negara kita. Setelah merasa puas melakukan penelitian di Jawa Timur, kemudian ia berkunjung ke beberapa kota lainnya seperti Bandung, Makasar, Jogja, Medan dan Manado untuk menuntaskan penelitiannya tentang musik dangdut.

Diterimanya musik dangdut di berbagai belahan dunia adalah karena eratnya kerjasama bilateral dua negara. Hal ini membuat banyak budayawan saling berkontribusi pada perkembangan bidang seni, khususnya seni musik. Di Indonesia, dangdut dijadikan cara untuk mendapatkan penghasilan tetapi di luar negeri, mereka hanya ingin untuk menikmatinya saja tanpa bermaksud untuk menjadikannya pilihan karir. Lagipula berbagai isu miring tentang musik dangdut yang selama ini berhembus di Indonesia, misalnya perseteruan antara Inul dan Rhoma Irama tentang goyang ngebornya tidak begitu dipedulikan di luar sana.

Hanya satu yang dipersoalkan di sana, orang-orang itu begitu menikmati Kepopuleran Musik Dangdut. Dengan begitu diterimanya kehadiran musik dangdut di luar negeri, kita sebagai pribumi sudah selayaknya untuk memperlakukan musik dangdut dengan lebih terhormat dengan tidak memposisikannya sebagai sebuah sajian jorok dengan goyang erotis dan pertunjukan bagian tubuh yang tidak sepatutnya. Tentu saya sangat mendukung bila ada orang yang mengharamkan goyang erotis dari sebuah tontonan musik dangdut, lagipula, musik itu identik dengan keindahan dari segi suara saja sementara aspek visual hanya unsur penambah yang tidak banyak berarti untuk kita nikmati.

Camkan baik-baik, musik dangdut adalah hasil karya para pemusik asli Indonesia. Bila orang luar saja begitu menghormati musik yang kita ciptakan, kenapa kita sendiri tidak bisa berbuat seperti itu. Malu dong kalau di negeri sendiri kita malah saling hujat dan mengomentari apa yang dipertontonkan orang lain dalam karya yang mereka buat. Mari kita munculkan kesadaran dari dalam diri kita sendiri bahwa kita bangsa yang bermartabat, tidak ingin merendahkan diri dan dianggap rendah oleh orang lain. Setuju kan sob? Nah gitu dong, saya lega deh jadinya. Sebagai penutup, saya hanya bisa menyampaikan bahwa Kepopuleran Musik Dangdut merupakan aset yang bisa dikembangkan. Asal kita punya bakat dan inovasi, kita bisa berkarya melalui musik dangdut dan menjadi terkenal karenanya. Yuk ah, udah sore nich, besok ditambah lagi deh artikelnya. Sampai sini dulu yah. See you tomorrow.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 − 14 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.