Filosofi sepiring nasi goreng

5 Filosofi Sepiring Nasi Goreng, Ternyata Nggak Kepikiran!

Filosofi sepiring nasi goreng? Seperti apa ya kira-kira? Mungkin kamu tidak pernah berpikiran untuk menyelidiki hal-hal bermakna dari hobi makan nasi goreng. Entah kenapa, asal perut kita kenyang, kita tak pernah berpikir tentang alasan untuk membeli nasi goreng. Waktu kita lapar, yang ada di pikiran hanyalah makan dan makan. Berhubung nasi goreng menjadi makanan paling cocok di lidah kita, maka keputusan untuk menghentikan abang nasi goreng pun dipilih.

Sebenarnya kalau ditilik lagi, ada banyak filosofi sepiring nasi goreng yang bisa kita pelajari dan jadikan pelajaran hidup. Nasi goreng selain cocok di lidah kita, ternyata juga mampu mengisi daftar makanan paling enak di dunia. Tidak jarang, banyak wisatawan manca negara atau bahkan artis-artis ternama yang pernah berkunjung ke Indonesia, mengaku jatuh hati pada nasi goreng. Yap, nasi goreng memang sangat enak dan disukai oleh banyak orang, termasuk bule.

Alangkah lebih bagusnya lagi, kita mempelajari hal-hal unik dibalik filosofi sepiring nasi goreng. Kira-kira nih, pelajaran apa saja yang bisa kita dapat dari memakan sepiring nasi goreng? Apakah hanya rasa kenyang dan enak saja? Tentu tidak. Beberapa hal berikut ini akan menyadarkan kita. Cek yuk!

1. Filosofi sepiring nasi goreng: semua orang suka!

Filosofi sepiring nasi goreng
via images.google.com

Hal ini menjadi kelebihan bagi nasi goreng, yakni hampir semua orang menyukai makanan ini. Bahkan tidak hanya orang Indonesia, tapi banyak sekali orang di luar sana, menyukai aroma dan cita rasa nasi goreng. Setiap kali ada selebriti top papan atas dunia, menginjakkan kaki di Indonesia, lalu wartawan bertanya: Masakan apa yang paling Anda sukai dari Indonesia? Nasi goreng, jawabannya. Terdengar familiar bukan?

Hal ini bisa kita contoh dan sangat bagus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita diharapkan bisa menjadi pribadi yang disukai oleh banyak orang, seperti nasi goreng. Tidak perlu memaksakan untuk disukai oleh SEMUA orang, tetapi cukup tingkatkan jumlahnya menjadi BANYAK orang. Karena bagaimanapun juga, kita tidak bisa menyenangkan semua orang di sekitar kita.

2. Kreativitas tanpa batas saat berkarya

Filosofi sepiring nasi goreng
via images.google.com

Sebenarnya kalau diteliti dengan saksama, nasi goreng hanyalah sebuah nasi yang diberi bumbu-bumbu secukupnya lalu digoreng. Tidak lebih sulit dari membuat masakan-masakan lain yang justru belum tentu disukai oleh banyak orang. Namun, kenapa bisa begitu? Kenapa nasi goreng yang sederhana bahan-bahannya, bisa disukai dan digilai oleh banyak orang? Ternyata jawabannya adalah kreativitas.

Makanan-makanan biasa disulap menjadi luar biasa berkat kreativitas para pembuatnya. Filosofi sepiring nasi goreng, membuat kita sadar bahwa segala hal yang awalnya sederhana bisa diubah menjadi hal yang luar biasa karena adanya kreativitas. Kita bisa manfaatkan hal-hal simpel dalam kehidupan kita, untuk kita modifikasi menjadi hal-hal yang penuh makna. Dengan senjata utama: kreativitas.

3. Jangan remehkan hal-hal kecil di dunia ini

Filosofi sepiring nasi goreng
via images.google.com

Hal yang sudah sepatutnya kita lakukan ialah tidak meremehkan apapun hal di luar kita. Apapun itu, kita dilarang untuk meremehkannya. Sebab, sifat meremehkan bisa menimbulkan kesombongan yang amat luar biasa. Efek dari kesombongan ini bisa jadi akan menjatuhkan diri kita sendiri, nanti. Dari filosofi sepiring nasi goreng, kita bisa belajar untuk tidak meremehkan hal-hal kecil di dunia ini.

Kenapa bisa begitu? Tentu bisa. Bukankah kamu sadar bahwa nasi goreng mulanya berawal dari nasi yang tidak habis, lalu kemudian dimanfaatkan dengan kreativitas mengolah bumbu? Itulah kuncinya. Nasi yang tidak habis. Awalnya kita meremehkan nasi yang kita kira hanya akan membusuk, namun ternyata bisa diolah menjadi masakan yang masuk dalam jajaran masakan paling lezat di dunia.

4. Bersyukur atas apa yang telah diberikan

Filosofi sepiring nasi goreng
via images.google.com

Sikap bersyukur bisa juga kita terapkan setelah melihat pelajaran dari filosofi sepiring nasi goreng. Hal ini bisa kita lihat bahwa dari nasi yang tersisa alias tidak habis, ternyata kita bisa mengolahnya menjadi masakan dengan cita rasa yang lezat. Kenapa bisa dikaitkan dengan sikap bersyukur? Sebab kalau kita tidak bersyukur, sudah tentu nasi tersebut akan dibuang sia-sia.

Bersyukur bisa kita lakukan setiap saat, setiap kita menghela napas, setiap kita sadar bahwa hari ini masih diberi kesempatan untuk hidup dan memberi senyuman kepada orang-orang tersayang di sekitar kita. Bersyukur merupakan awal kebahagiaan seseorang, selain juga harus merawat sikap bersabar ketika didera cobaan. Bersyukur memang sulit, tapi bukan tidak mungkin dilakukan.

5. Aneka ragam tak membuat cita rasa padam

Filosofi sepiring nasi goreng
via images.google.com

Seperti yang sudah kita ketahui sama-sama, nasi goreng tidak hanya terdiri dari nasi saja. Tetapi juga dari olahan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, minyak goreng, cabai, dan bahan-bahan lainnya. Tentu hal ini menggambarkan betapa banyaknya bahan yang kita butuhkan untuk membuat nasi goreng. Banyak bahan yang dibutuhkan untuk membuat masakan paling lezat di dunia.

Hal ini ternyata bisa diterapkan dalam kehidupan kita. Aneka ragam bahan, dianalogikan sebagai aneka ragam sifat dan karakter manusia. Tidak peduli perbedaan itu, tetapi justru menjadikan perbedaan sebagai sebuah anugerah yang patut disyukuri. Tanpa perbedaan, kita tidak bisa menghargai satu sama lain. Tanpa perbedaan, mungkin kita tidak akan sedekat ini.

Nah, itu dia tadi sederet filosofi sepiring nasi goreng yang bisa kita jadikan pengingat untuk terus memperbaiki diri. Bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan pada kita, ialah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menikmati setiap jengkal peristiwa dalam hidup kita. Semoga bermanfaat, ya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seven − four =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.