Romantisme lilin tidak akan pernah terlupakan oleh beberapa pasangan kekasih. Dibalik cahayanya yang romantis, lilin menyimpan begitu banyak pelajaran. Ya, pelajaran ini didapat dari filosofi lilin yang menggambarkan keteladanan hidup. Dari lilin, kita bisa belajar tentang kepentingan bersama, ketaatan, romantisme, hingga harapan yang tinggi.
Kira-kira, apa saja filosofi yang bisa kita pelajari dari lilin? Langsung simak aja yuk!
1. Rela Berkorban
Pesan inilah yang paling kita tahu mengenai filosofi lilin. Yah, Lilin adalah sebuah contoh benda yang merelakan dirinya demi orang lain. Demi memberikan secercah cahaya kepada orang lain, lilin rela dirinya mencair dan bahkan habis. Walaupun seperti itu, tidak semua orang menyadari mengenai sifat lilin ini. Bahkan orang lain cenderung mengabaikan dan hanya memanfaatkan sikap peduli sang lilin.
Kendati merasa dimanfaatkan namun lilin tidak pernah marah atau berontak. Sebaliknya, lilin akan tetap menjadi dirinya yang ditakdirkan sebagai sosok yang rela berkorban. Bahkan ketika dirinya habis, lilin rela diganti dengan lilin yang lain.
Tidak hanya itu, lilin yang selalu menjadi teman ketika lampu padam tetap rela dimatikan ketika lampu hidup. Dirinya rela dimatikan dan diasingkan ketika sudah tidak dibutuhkan.
2. Mementingkan Orang Lain
Sejatinya sifat ini hampir sama dengan rela berkorban. Namun konteksnya kali ini adalah bagaimana kepedulian lilin terhadap orang lain. Bahkan demi orang banyak, lilin rela dirinya habis dan digantikan orang lain. Dia tidak egois dan menganggapnya paling berguna bagi orang lain. Namun, demi kepentingan yang lebih banyak dia siap untuk habis dan diganti dengan lilin-lilin yang masih besar.
3. Taat Kepada Sang Pencipta
Kendati dia memiliki sifat mulia namun tidak satupun lilin yang bisa menyala dengan sendirinya. Dia akan membutuhkan tangan manusia untuk menyalakannya. Dia akan mati jika dimatikan oleh pemiliknya dan dia akan terus menyala apabila dinyalakan oleh pemiliknya. Tidak ada satupun yang bisa menhentikannya kecuali yang menyalakannya. Dia rela dimatikan atau dinyalakan demi orang banyak.
4. Romantis
Sepintas sangat jauh antara gambaran lilin dengan romantis. Namun ternyata beberapa orang justru menganggap penerangan lilin memberikan nuansa romantis dibandingkan dengan penerangan lain. Bahkan sampai saat ini beberapa restoran elit menggunakan lilin di setiap mejanya untuk memberikan nuansa romantis bagi pengunjungnya.
Tidak hanya itu, beberapa orang juga memberikan kado ulang tahun berupa bunga di tengah lilin yang menyala. Lilin yang dianggapnya adalah penerang di tengah kegelapan serta sikapnya yang rela berkorban seolah menjadi lambang cinta kasih seseorang.
5. Harapan
Lilin sering diartikan sebagai harapan baru. Ketika semua sudah padam, maka satu-satunya benda yang dicari manusia adalah lilin. Seolah lilin menjadi harapan ditengah kegelapan. Hal ini juga menjadi makna kenapa ketika ulang tahun terdapat lilin di atas kue tart. Ya, karena lilin bagi beberapa orang adalah harapan yang akan dicapai di masa depan.
Nah, itulah tadi sederet filosofi lilin yang bisa kita pelajari. Di kehidupan ini, tidak ada yang boleh diremehkan, tidak ada yang boleh dipilih kasih. Semua sama, semua rata. Semoga bisa menambah wawasan kamu, ya!